2019
DOI: 10.31227/osf.io/d9juh
|View full text |Cite
Preprint
|
Sign up to set email alerts
|

Perkembangan Sektor Pariwisata dan Ekonomi Kreatif di Indonesia

Abstract: pariwisata dan ekonomi kreatif, merupakan dua sektor yang keberadaannya saling berkaitan, di mana sektor pariwisata di Indonesia dapat berkembang dengan baik apabila didukung oleh ekonomi kreatif. Hubungan di antara kedua sektor juga dapat terlihat dalam kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi lokal dan nasional, pendapatan per kapita, penyerapan tenaga kerja, serta pendapatan valuta asing. Selain itu, kedua sektor mampu memberikan sumbangsih besar terhadap total Produk Domestik Bruto di Indonesia dan mengalam… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
5

Citation Types

0
8
0
14

Year Published

2020
2020
2024
2024

Publication Types

Select...
8
1

Relationship

0
9

Authors

Journals

citations
Cited by 21 publications
(22 citation statements)
references
References 0 publications
0
8
0
14
Order By: Relevance
“…Penuruan ini terjadi sebanyak 74% dan hilangnya potensi pendapatan sebanyak US$1,3 triliun yang seharusnya masuk ke devisa negara (Sumber: Gatra, 2021). Penurunan ini diakibatkan karena adanya kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah yakni PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) dengan menyusul ditutupnya tempat rekreasi dan hiburan sehingga masyarakat lebih banyak menghabiskan waktunya berkegiatan di dalam rumah dan berakibat lesunya sektor pariwisata dengan tidak adanya pengunjung dan pendapatan yang masuk (Sumber: Merdeka, 2020).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Penuruan ini terjadi sebanyak 74% dan hilangnya potensi pendapatan sebanyak US$1,3 triliun yang seharusnya masuk ke devisa negara (Sumber: Gatra, 2021). Penurunan ini diakibatkan karena adanya kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah yakni PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) dengan menyusul ditutupnya tempat rekreasi dan hiburan sehingga masyarakat lebih banyak menghabiskan waktunya berkegiatan di dalam rumah dan berakibat lesunya sektor pariwisata dengan tidak adanya pengunjung dan pendapatan yang masuk (Sumber: Merdeka, 2020).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Hal ini pun tidak lepas dari pemandian air panas yang dimiliki oleh Sari Ater, sejalan dengan yang diungkapkan oleh tim perawat, bidan, dan dokter kesehatan dalam perbidkes.com (2016) bahwa berendam di air panas tidak hanya dapat membuat tubuh menjadi rileks saja tetapi dapat juga menghilangkan penyakit gatal-gatal, kaku otot, dan penyakit kulit lainnya. Arjana (2015) mengungkapkan pula bahwa sumber air panas yang biasanya berlokasi dekat gunung api karena berkaitan dengan peristiwa vulkanisme memiliki panas geothermal yang terpancar ke luar permukaan sehingga memiliki kandungan mineral tertentu seperti belerang yang dipercaya dapat mengobati berbagai jenis penyakit antara lain penyakit kulit.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Al-Rifai & Aziz (2018), menggambarkan motivasi perjalanan sebagai kebutuhan internal individu yang mendorongnya untuk bertindak dengan cara tertentu untuk mencapai pemenuhan dan tujuan yang diinginkannya. Pariwisata adalah kegiatan perjalanan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang dengan mengunjungi tempat khusus untuk tujuan rekreasi, pengembangan pribadi, atau mempelajari keunikan objek wisata yang dikunjungi dalam periode sementara (Arjana, 2016) Pariwisata memiliki implikasi pada ekonomi, lingkungan alam, penduduk lokal di tempat tujuan, dan pada wisatawan itu sendiri. Berbagai dampak faktor produksi yang diperlukan untuk memproduksi barang-barang dan jasa oleh pengunjung serta pemangku kepentingan yang terlibat di sektor pariwisata menyebabkan perlunya melakukan pendekatan secara keseluruhan dalam hal pengembangan destinasi pariwisata, manajemen pariwisata maupun monitoring kegiatan pariwisata.…”
Section: Pendahuluanunclassified