Menurut informasi dari World Health Organization (WHO), Indonesia menempati peringkat kedua di wilayah Asia Tenggara untuk jumlah anak balita yang mengalami stunting, setelah Laos yang memiliki persentase sebanyak 36,4%. Stunting memiliki dampak buruk bagi kehidupan masa depan anak-anak. Salah satu penyebab tingginya prevalensi stunting yaitu banyak terjadinya pernikahan dini yang membuat calon ibu tidak siap secara mental, fisik, dan pengetahuan terkait kehamilan. Oleh karena itu, BBK-2 Universitas Airlangga melaksanakan program pengabdian kepada masyarakat di Desa Klungkung, Kecamatan Sukorambi, Kabupaten Jember berupa sosialisasi terkait stunting dan pemberian MMS dengan tujuan meningkatkan pemahaman ibu hamil terkait kejadian stunting, faktor penyebab, dan upaya yang dapat dilakukan guna mencegah kejadian stunting didukung dengan pemberian suplemen vitamin dan mineral (MMS). Metode sosialisasi berupa penyuluhan dengan menggunakan power point dan poster tentang stunting. Evaluasi hasil pre-test dan post-tes menunjukan bahwa sosialisasi dapat meningkatkan pengetahuan ibu hamil, terverifikasi melalui analisis SPSS terhadap data pre-test dan post-test, yang menunjukkan signifikansi hasil sebesar p=0,008 < α=0,05. Artinya, terdapat dampak yang signifikan dari sosialisasi mengenai stunting terhadap peningkatan pengetahuan ibu hamil di Desa Klungkung. Perlu adanya edukasi guna peningkatan pengetahuan sedini mungkin kepada masyarakat tentang stunting serta peran kader dan Puskesmas dalam memberikan informasi serta monitoring terhadap kondisi ibu dan bayi dalam 1000 HPK guna mencegah kejadian stunting.