Iklim keselamatan kerja dan karakteristik individu berupa umur, jenis kelamin, pendidikan, pengalaman pelatihan, masa kerja dan status perkawinan memiliki pengaruh terhadap perilaku tidak aman. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat gambaran iklim keselamatan kerja, perilaku tidak aman, serta hubungan antara karakteristik dan iklim keselamatan kerja terhadap perilaku tidak aman. Desain penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Penghitungan sampel menggunakan metode simple random sampling dengan jumlah 194 sampel. Kesimpulan dalam penelitian ini Mayoritas pekerja memiliki tingkat pendidikan tinggi namun sebagian besar belum pernah mengikuti pelatihan dengan status masa kerja diatas lima tahun. Terdapat hubungan antara tingkat pendidikan (PR 1,971, 95%CI 0,721-5,393), pelatihan (PR 2,618, 95%CI 1,185-5,784), masa kerja (PR 2,197, 95%CI 1,165-4,413), status perkawinan (PR 1,509, 95%CI 0,493-4,621) dengan perilaku tidak aman. Proporsi perilaku tidak aman sebesar 16% dan kondisi iklim keselamatan yang tidak baik dengan skor mean <2,70. Terdapat hubungan yang signifikan antara dimensi iklim keselamatan terhadap perilaku tidak aman.