Selain mempunyai banyak nama, Al-Qur’an adalah pedoman hidup pertama bagi ummat Islam selain sunnah Rasulullah SAW dan ijtihadnya para ulama. Untuk menjadikannya sebuah pedoman dan penuntun hidup, maka sudah selayaknya ummat Islam memahami isinya bukan hanya sebatas membaca dan dilombakan. Dalam Al-Qur’an, selain istilah tafsir terdapat istilah tadabbur yang belum banyak dikaji dan diamalkan. Maka dalam penelitian ini akan berusaha diungkap 1) Apa yang dimasksud dengan tadabbur Al-Qur’an?, 2) Bagaimana hubungan antara tadabbur Al-Qur’an dengan literasi beragama?, dan 3) Bagaimana menerapkan literasi beragama di era digital?. Dengan menggunakan metode studi pustaka, penulis berusaha menggali jawaban dari tiga pertanyaan tersebut dari referensi-referensi berupa kajian tafsir, pendapat para ahli dan artikel-artikel jurnal ilmiah yang relevan dengan fokus penelitian ini. Dan hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah bahwa Tadabbur Al-Qur’an merupakan sebuah upaya literasi beragama dimulai dari membaca, menyatukan pikiran dan hati, serta mengamalkan sikap amanah, profesional, dan proporsional agar terhindar dari dampak era digital berupa Disruption VUCA, dan Nomophobia.
Kata Kunci : Tadabbur Al-Qur’an; Literasi Beragama; Era Digital