Perspektif mahasiswa terhadap kualitas “branding” perguruan tinggi

Abstract

Konsep branding pada universitas dapat memberikan reputasi yang baik untuk universitas baik dari segi pelayanan maupun fasilitas yang diberikan kepada para calon mahasiswanya. Namun, penelitian mengenai konsep branding tersebut di Indonesia masih relatif terbatas. Melalui aspek sosial, penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki dampak nilai-nilai yang dirasakan mahasiswa Universitas Bangka Belitung (nilai utilitas, nilai hedonic dan relasional atau hubungan) terhadap Kualitas Hubungan Merek (KHM) dengan merek institusional Universitas Bangka Belitung (UBB) serta pada akhirnya pada resonansi merek (RM). Sejumlah 250 sampel yang berlokasi di Universitas Bangka Belitung dapat diambil secara online menggunakan teknik convenience sampling dan data tersebut dianaliskan melalui Persamaan Model Struktural (SEM). Hasil menunjukkan bahwa seluruh faktor prediktif dapat mempengaruhi secara positif terhadap KHM dan KHM dapat memediasi hubungan faktor-faktor prediktif dan RM. Dengan roadmap merek yang dirancang dengan baik, universitas dapat menurunkan masalah salah interpretasi oleh calon mahasiswa yang dapat menggagalkan upaya pengembangan citra merek universitas di masa depan. AbstractThe concept of branding at universities can provide a good reputation for universities both in terms of services and facilities provided to prospective students. However, research on the concept of branding in Indonesia is still relatively limited. Through social aspects, this study aims to investigate the impact of perceived values of Bangka Belitung University students (utility value, hedonic value, and relational value) on Brand Relationship Quality (BRQ) with the institutional brand of Bangka Belitung University (UBB) and finally in Brand Resonance (BR). A total of 250 samples located at Bangka Belitung University can be taken online using convenience sampling techniques and the data is analyzed through Structural Model Equations (SEM). The results show that all predictive factors can positively influence the BRQ and BRQ can mediate the relationship between predictive factors and RM. With a well-designed brand roadmap, universities can reduce the problem of misinterpretation by prospective students that can thwart efforts to develop the university's brand image in the future.

Penggunaan Media Sosial: KKN dalam rangka Penguatan Citra dan Reputasi UNS

“…Penggunaan media sosial oleh kelompok KKN UNS ini sejalan dengan upaya UNS dalam membangun branding melalui berbagai kanal media sosial. Konsep branding pada universitas dapat memberikan reputasi yang baik untuk universitas tersebut baik dari segi pelayanan maupun fasilitas yang diberikan kepada para calon mahasiswanya (Kusumah & Yusuf, 2020). Hal tersebut sebagai bagian dari upaya menjadikan UNS sebagai universitas yang unggul sesuai dengan Surat Keputusan UNS Nomor 417/J27/HK.PP/2006 tentang Pengesahan dan Pemberlakuan Falsafah, Visi, Misi dan Tujuan Universitas Sebelas Maret (Keputusan Universitas Sebelas Maret, 2006).…”

Brand Image dalam Kajian Filsafat Ilmu

“…Hal tersebut disebabkan karena, dari ke-enam anteseden tersebut, masingmasing memiliki konsep yang berbeda, jika diterapkan pada merek yang berbeda pula. Sebagaimana yang disebutkan oleh Kusumah & Yusuf (2020), mengenai sub dimensi dalam elemen pengembangan merek, menyebutkan salah satunya yaitu brand resonance, yang di dalamnya terdapat elemen community dan engagement. Setiap merek akan berbeda komunitasnya (segmentation), dan juga keterikatannya dengan merek, sehingga keterkaitan antar variabel tersebut, dapat disesuaikan dengan kebutuhan penelitian, termasuk jenis penelitian maupun subjek yang diteliti.…”

Sumber Daya Manusia di perguruan tinggi Indonesia saat pandemi COVID-19: Bekerja dari rumah dan kebijakannya

“…Penentuan standar-standar ini dapat dilakukan secara top down policy, misalnya berbasiskan pada aturan yang lebih tinggi seperti peraturan dan petunjuk teknis pemerintah atau asosiasi profesi. Standar juga dapat berasal dari buttom up solution, yang tercipta melalui praktik baik atau solusi riil yang dilakukan komunitas pendidikan (Kholili & Fajaruddin, 2020;Kusumah & Yusuf, 2020) termasuk di dalamnya berdasarkan praktik baik manajemen SDM dalam PT. Praktik baik ini dapat diimplementasikan sebagai bagian dari penjaminan mutu SDM di PT (Sulaiman & Wibowo, 2016).…”