Penduduk lokal khususnya yang tersebar di Nusantara memiliki beragam ekologi tradisional yang memiliki nilai-nilai konservatif. Di Kalimantan Barat, pada etnis Dayak Tamambaloh, terdapat fenomena pengelolaan lingkungan alam yang menjunjung nilai-nilai kelestarian. Mengkaji lebih dalam praktek ekologi tradisional Dayak Tamambaloh, menjadi tujuan utama penelitian ini. Data terkait praktek ekologi tradisional ini dikumpulan dengan wawancara mendalam, pengamatan lapangan dan studi dokumen. Tamanggung Tamambaloh, para petani, kelompok pengambil kebijakan dan pemangku adat Tamambaloh, ditentukan menjadi sumber informasi. Tindakan dalam pemanfaatan hutan dan isinya menjadi objek pengamatan. Beberapa buku terkait dengan profil ketamanggungan Tamambaloh, menjadi sumber informasi tertulis pada penelitian ini. Dari sejumlah data yang diperoleh di lapangan, ekologi tradisional Dayak Tamambaloh dapat dibagi dalam 4 kategori, yakni 1) pembagian kawasan adat berdasarkan peruntukannya, dan berdasarkan akses sumber daya, 2) Aturan akses sumber daya alam, 3) Proses pengambilan keputusan Pemanfaatan Sumber daya Alam, 4) Pengetahuan Gentika, dan 5) Kalender Musim. Kelima ekologi tradisional ini dapat direduksi ke dalam 4 model konservasi, yakni 1)Model Environmental Norms, 2) Model Proenvironmental Behavior dan Environmental Concern, 3)Model Community Involvemen, dan 4) Model enviromental Dicision