2019
DOI: 10.29240/jf.v4i2.1043
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Pesantren dan Gairah Keislaman Kelas Menengah di Sumatera Barat

Abstract: West Sumatra society today has a high interest in getting children into pesantren, it can be seen from the interest that increased every year. In terms of cost, education funds in pesantren are quite expensive. Admission fee into pesantren currently ranges from eight to fifteen million rupiahs, while monthly for one child ranges from seven hundred thousand to one million three hundred rupiahs per month. This differs greatly from public schools that are free of charge. The assumption is that this is a positive … Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1
1

Citation Types

0
1
0
2

Year Published

2021
2021
2023
2023

Publication Types

Select...
3

Relationship

0
3

Authors

Journals

citations
Cited by 3 publications
(3 citation statements)
references
References 0 publications
0
1
0
2
Order By: Relevance
“…Pertama studi Azizah & Machali (2018) tentang pendidikan Islam dan kelas menengah muslim mengatakan bahwa lembaga pendidikan dengan simbol keagamaan itu dianggap penting oleh kelas menengah Muslim sebagai pembentuk karakter Islami dan menambah pengetahuan anak terhadap ajaranajaran Islam (Azizah & Machali, 2018). Kedua, studi Fithri (2019) tentang pesantren dan gairah keislaman kelas menengah muslim menyebutkan bahwa fenomena kecenderungan kelas menengah muslim terhadap sekolah berbasis Islam bertujuan untuk mencari jalan keluar atas krisis moral keagamaan yang dihadapi oleh keluarga kelas menengah muslim (Fithri, 2019). Dan ketiga, adanya kerelevanan corak keberagamaan antara kelas menengah muslim dengan Sekolah Islam Terpadu itu sendiri (Asiah & Isnaeni, 2018).…”
Section: Gaya Hidup Kelas Menengah Muslim DI Indonesiaunclassified
“…Pertama studi Azizah & Machali (2018) tentang pendidikan Islam dan kelas menengah muslim mengatakan bahwa lembaga pendidikan dengan simbol keagamaan itu dianggap penting oleh kelas menengah Muslim sebagai pembentuk karakter Islami dan menambah pengetahuan anak terhadap ajaranajaran Islam (Azizah & Machali, 2018). Kedua, studi Fithri (2019) tentang pesantren dan gairah keislaman kelas menengah muslim menyebutkan bahwa fenomena kecenderungan kelas menengah muslim terhadap sekolah berbasis Islam bertujuan untuk mencari jalan keluar atas krisis moral keagamaan yang dihadapi oleh keluarga kelas menengah muslim (Fithri, 2019). Dan ketiga, adanya kerelevanan corak keberagamaan antara kelas menengah muslim dengan Sekolah Islam Terpadu itu sendiri (Asiah & Isnaeni, 2018).…”
Section: Gaya Hidup Kelas Menengah Muslim DI Indonesiaunclassified
“…Demikian pula pada penelitian Supriatna (2018) motivasi orang tua memilih pondok pesantren diantaranya ingin anaknya mempunyai akhlak yang baik, ketidakmampuan mendidik, biaya tidak mahal, orang tua merupakan alumni, adanya pendidikan umumnya (pendidikan Diknas), bekal ilmu agama, menjadi anak yang cerdas, dan taat terhadap tuntunan agama Islam. Hasil penelitian Fithri, Pismawanzi, & Mardiati (2014)), motivasi orang tua memilih pesantren modern karena dua faktor yaitu faktor internal (membekali pemahaman agama, mengikuti keinginan anak, karena orang tua bekerja, karena orang tua bercerai dan keyakinan orang tua bahwa pesantren memiliki integritas keilmuan) dan faktor eksternal (kekhawatiran orang tua terhadap pengaruh lingkungan).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Economic growth has given rise to the middle class muslim. One of the prominent features of this group is the allocation of high education costs in Islamic-based schools and modern islamic boarding schools (Fithri, 2019). The change has 2 implications: first is the growth of modern schools and boarding schools to meet the needs of the middle class and the impetus for salaf boarding schools to accommodate change.…”
Section: Introductionmentioning
confidence: 99%