2021
DOI: 10.29303/jbt.v21i3.2771
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Physiological Respons of Bali and Simbal Cattles on the Thermal Environtment of Lowland and Highland Areas in Lombok Island

Abstract: The effort to increase productivity of Bali cattle in Lombok Island made use of crossbreeding with exotic breeds, such as Simmental, Limousine, Charolais, Hereford, and Brahman breed, in which Simmental was suggested the best one. However, replacing indigenous with exotic breed might in fact create significant problem, especially low tolerance on harsh environment condition and increased work to feed each animal because of higher growth and greater size at maturity. This study that mean objective to investigat… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1
1

Citation Types

0
1
0
2

Year Published

2022
2022
2023
2023

Publication Types

Select...
2

Relationship

0
2

Authors

Journals

citations
Cited by 2 publications
(3 citation statements)
references
References 5 publications
0
1
0
2
Order By: Relevance
“…Umumnya mereka menjual sapi kepada para pedagang yang kemudian membawanya ke kota-kota untuk dipotong. Dengan demikian, yang langsung merasakan daging sapi adalah penduduk perkotaan atau penduduk lain yang sanggup membelinya, karena daging termasuk barang ekonomi yang relatip mahal harga belinya di seluruh wilayah Indonesia, sebagaimana dinyataakan Pribadi et al, (2018).…”
Section: Motif Pemeliharaan Sapi DI Kalangan Petani Lahan Sempitunclassified
See 1 more Smart Citation
“…Umumnya mereka menjual sapi kepada para pedagang yang kemudian membawanya ke kota-kota untuk dipotong. Dengan demikian, yang langsung merasakan daging sapi adalah penduduk perkotaan atau penduduk lain yang sanggup membelinya, karena daging termasuk barang ekonomi yang relatip mahal harga belinya di seluruh wilayah Indonesia, sebagaimana dinyataakan Pribadi et al, (2018).…”
Section: Motif Pemeliharaan Sapi DI Kalangan Petani Lahan Sempitunclassified
“…Lama sapi bekerja per musim dalam penelitian ini (Tabel 2) tidak jauh berbeda dengan hasil penelitian terdahulu. Pribadi et al (2018) menyebutkan, ternak sapi di daerah pertanian lahan sawah bekerja 25-50 hari/musim dengan rataan 37,50 hari/musim. AAK (2008) melaporkan, penggunaan sapi sebagai ternak kerja dalam pengolahan lahan pertanian di Jawa Barat berkisar 52-76 hari dengan rata-rata 64 hari/musim.…”
Section: Intensitas Kerja Sapi Bali Dalam Pengolahan Lahanunclassified
“…Good rearing management should be carried out to create a comfortable environment for livestock [5]. Comfortable zone (comfort zone) helps the process of physiological in beef cattle optimally [6]. Although cows have adapted to the microclimate conditions in BCRS, differences breed can cause differences responses in physiological, therefore research of…”
Section: Introductionmentioning
confidence: 99%