2021
DOI: 10.33096/jpki.v2i1.130
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

PKM Sosialisasi Penggunaan Antibiotik dan Efek Penyalahgunaan Antibiotik Guna Pengendalian Resistensi Antibiotik Di Desa Sanrobone Kecamatan Sanrobone Kabupaten Takalar

Abstract: Istilah antibiotik mencakup semua antimikroba yang digunakan dalam pengobatan dan profilaksis infeksi bakteri. Antibiotik merupakan obat yang sering diresepkan untuk pasien namun sering terjadi penggunaan yang tidak tepat dan berakibat terjadinya resistensi terhadap kuman. Hal ini terjadi karena kurangnya pengetahuan masyarakat tentang penggunaan antibiotik yang tepat sehingga menyebabkan resistensi antibiotik. Saat ini, pengetahuan masyarakat tentang resistensi antibiotik sangat rendah. Hasil penelitian yang … Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1

Citation Types

0
0
0
1

Year Published

2022
2022
2023
2023

Publication Types

Select...
4

Relationship

0
4

Authors

Journals

citations
Cited by 4 publications
(3 citation statements)
references
References 0 publications
0
0
0
1
Order By: Relevance
“…Dengan adanya resistensi antibiotik baru yang muncul dan menyebar tentunya menjadi ancaman bagi dunia pengobatan. Penggunaan antibiotik yang tidak rasional menyebabkan kerugian antara lain pemborosan biaya kesehatan atau pengobatan menjadi lebih mahal, resiko efek samping, perawatan penderita lebih lama, menurunkan kualitas pelayanan kesehatan, dapat menghilangkan sensitivitas bakteri terhadap antibiotik dan memperluas resistensi (Seputra, Kurnia et al, 2020;Soebandrio et al, 2020;Yanah et al, 2021). Data antimicrobial resistant in Indonesia (AMRIN) memperkirakan pada tahun 2018 kematian akibat antimicrobial resistant (AMR) sekitar 700.000 jiwa dan diperkirakan pada tahun 2050 AMR akan menyebabkan kematian 10 juta jiwa/tahun (Octavianty et al, 2021).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Dengan adanya resistensi antibiotik baru yang muncul dan menyebar tentunya menjadi ancaman bagi dunia pengobatan. Penggunaan antibiotik yang tidak rasional menyebabkan kerugian antara lain pemborosan biaya kesehatan atau pengobatan menjadi lebih mahal, resiko efek samping, perawatan penderita lebih lama, menurunkan kualitas pelayanan kesehatan, dapat menghilangkan sensitivitas bakteri terhadap antibiotik dan memperluas resistensi (Seputra, Kurnia et al, 2020;Soebandrio et al, 2020;Yanah et al, 2021). Data antimicrobial resistant in Indonesia (AMRIN) memperkirakan pada tahun 2018 kematian akibat antimicrobial resistant (AMR) sekitar 700.000 jiwa dan diperkirakan pada tahun 2050 AMR akan menyebabkan kematian 10 juta jiwa/tahun (Octavianty et al, 2021).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Kegiatan ini juga telah diterapkan di masyarakat khususnya bagi diri dan juga bagi keluarga dan dilakukannya deklarasi oleh ibu-ibu Dasa Wisma, Kwarasan sebagai salah satu pelopor dusun bebas AMR di Indonesia. Dari hasil pengabdian masyarakat dengan metode yang sama, mendapatkan hasil yang sama yaitu masyarakat menjadi lebih mengetahui apa itu antibiotic dan bagaimana penggunaannya (Yanah et. al, 2021) Gambar 9.…”
Section: Aksi Kader Amrunclassified
“…Penggunaan antibiotik yang kurang bijak dan irasional adalah penyebab utama terjadinya resistensi antibiotik (Mutmainah et al, 2022). Obat dikatakan sudah digunakan secara tepat jika digunakan sesuai dengan gejala penyakit, tersedia dengan harga tercapai oleh pasien, takaran penggunaan tepat, alur pemberian tepat dengan memerhatikan jarak penggunaan, lama pemberian akurat, tepat pasien dengan mutu obat terjamin dan aman (Rasfayanah et al, 2021). Pengobatan secara swamedikasi menggunakan antibiotik yang tidak tepat akan menyebabkan masa pemulihan tidak efisien, kenaikan angka kesakitan ataupun kematian, serta biaya kesehatan pasien mengalami kenaikan (Yuliani et al, 2014).…”
unclassified