2020
DOI: 10.36085/jkmu.v8i1.640
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Pola Asuh Orangtua, Motivasi & Kedisiplinan dalam Meningkatkan Kesehatan Mental Remaja Papua

Abstract: The mental condition of adolescents and children in Papua is currently worrying. They are vulnerable to various problems at the developmental stage such as mental and emotional problems related to emotional disorders, depression, resistance and behavioral disorders. the behavior or actions that arise by each individual depends on the emotional and thought conditions that arise before they decide to do something. The research is a descriptive analytic study with cross-sectional design aimed to determine the con… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
3
1

Citation Types

0
3
0
18

Year Published

2021
2021
2024
2024

Publication Types

Select...
7

Relationship

0
7

Authors

Journals

citations
Cited by 13 publications
(21 citation statements)
references
References 9 publications
0
3
0
18
Order By: Relevance
“…3 Diduga 10-20% remaja di seluruh dunia mempunyai gangguan kesehatan mental, namun mereka kurangnya penangan dari ahli. 4 Diperkirakan jumlah penderita penyakit jiwa di dunia, termasuk skizofrenia, lebih dari 450 juta orang, menurut perkiraan Indonesia dengan Disability Adjusted Life Years (DALYs) ialah 4,5% dan penyebab kecacatan (YLDs) lebih besar dibandingkan penyakit lain yaitu 13,4%. Menurut Riskesdas (2018), depresi memburuk dari masa remaja (usia 15-24) dan terjadi pada 6,2% pasien.…”
Section: Pendahuluanunclassified
See 1 more Smart Citation
“…3 Diduga 10-20% remaja di seluruh dunia mempunyai gangguan kesehatan mental, namun mereka kurangnya penangan dari ahli. 4 Diperkirakan jumlah penderita penyakit jiwa di dunia, termasuk skizofrenia, lebih dari 450 juta orang, menurut perkiraan Indonesia dengan Disability Adjusted Life Years (DALYs) ialah 4,5% dan penyebab kecacatan (YLDs) lebih besar dibandingkan penyakit lain yaitu 13,4%. Menurut Riskesdas (2018), depresi memburuk dari masa remaja (usia 15-24) dan terjadi pada 6,2% pasien.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…5 Depresi dan kecemasan dapat memiliki efek buruk pada perkembangan remaja, termasuk pencapaian pendidikan yang rendah, putus sekolah, gangguan sosial dan peningkatan risiko kecanduan, masalah kesehatan mental, dan bunuh diri. 4 Lingkungan keluarga, teman sebaya, sekolah, sosial serta media sosial menjadi kunci pendorong prevalensi gangguan kesehatan jiwa remaja. Lingkungan dasar tempat anak menciptakan kepribadiannya dimulai dari rumah.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Kesehatan mental merupakan hal yang sangat penting untuk diperhatikan karena dapat mempengaruhi disiplin dan motivasi remaja. Hasil penelitian Mustamu AC, Hasim NH, Khasanah F (2020), dari hasil uji analisis regresi logistik menunjukkan bahwa disiplin dan motivasi belajar berpengaruh terhadap kesehatan mental remaja dengan nilai signifikansi (0,000 < 0,005) (11) .…”
Section: Faktor Gaya Hidupunclassified
“…Faktor yang paling berkontribusi terhadap penurunan stunting adalah pola asuh orang tua untuk mengurangi faktor resiko kejadian stunting dengan mengubah pola pikir atau paradigma yang tadinya hanya berfokus kepada bayi dan anak tetapi lebih berfokus kepada pengetahuan ibu dan dukungan dari keluarga guna meningkatkan kesehatan dan gizi dari anak sejak dari dalam kandungan sampai anak berusia 2 tahun atau lebih dikenal dengan 1000 hari pertama kelahiran (Mustamu et al, 2020;Wati & Sanjaya, 2021). Kejadian stunting ini sangat penting untuk dilakukan sejak dini untuk menghindari dampak yang lebih luas dan sangat merugikan yakni selain Tahun 2022…”
Section: Pendahuluanunclassified