ABSTRAKFungsi sumber mata air Senjoyo sebagai kawasan lindung resapan air dan sekitar mata air perlu mendapat prioritas untuk menjamin keberlanjutan sumber mata air Senjoyo. Keberhasilan pengelolaan sumber mata air Senjoyo sebagai kawasan lindung resapan air dan sekitar mata air dapat ditunjukkan dengan status keberlanjutan pada dimensi ekologi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis status keberlanjutan sumber mata air Senjoyo pada dimensi ekologi. Status keberlanjutan ditentukan berdasarkan indeks keberlanjutan yang dirumuskan melalui metode RAP-WARES (Rapid Appraissal for Water Resources). Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian survei dengan data primer dan sekunder yang dikonversi menjadi data kualitatif dalam bentuk skala likert sesuai atribut yang telah disusun. Hasil skoring data ke skala likert kemudian dianalisis dengan teknik Multi-Dimensional Scaling (MDS). Hasil analisis menunjukkan bahwa indeks keberlanjutan Mata Air Senjoyo pada dimensi ekologi adalah sebesar 54.78 dan termasuk dalam kriteria cukup berkelanjutan. Model MDS yang dibangun menghasilkan nilai stress dan nilai R2 berturut-turut sebesar 14,12% dan 0,948. Nilai tersebut menunjukkan bahwa keseluruhan atribut yang digunakan dapat mengkaji dengan cukup baik status keberlanjutan kawasan mata air Senjoyo dalam dimensi ekologi. Selisih Indeks Monte Carlo dan Indeks MDS adalah sebesar 0.246 yang membuktikan bahwa kesalahan dalam proses pembuatan skor untuk setiap atribut cenderung kecil, variasi dalam pemberian skor untuk setiap atribut akibat perbedaan pendapat responden relatif kecil, proses analisis yang dilakukan berulang stabil dan kesalahan dalam pemasukan dan kehilangan data dapat dihindari. Berdasarkan hasil analisis sensitivitas, terdapat dua atribut yang paling sensitif yaitu atribut perlindungan terhadap sungai dan mata air (perubahan RMS 3,50%), dan atribut aktvitas pariwisata (perubahan RMS 3,20%). Sehingga penelitian ini menyimpulkan bahwa, pengelolaan yang dilakukan masih perlu disesuaikan dengan prinsip pembangunan berkelanjutan, terutama pada aspek perlindungan terhadap sungai dan mata air dan aktivitas pariwisata. Direkomendasikan untuk lebih mengembangkan pariwisata berbentuk ekowisata daripada pariwisata massal untuk menjamin keberlanjutan Sumber Mata Air Senjoyo. AbstractThe function of the Senjoyo springs as a water catchment protected area and around the springs needs to be prioritized to ensure the sustainability of the Senjoyo springs. The success of the of Senjoyo springs management as a water catchment protected area and around the springs can be shown by the sustainability status of the ecological dimension. This study aims to analyze the sustainability status of the Senjoyo spring on the ecological dimension. Sustainability status is determined based on the sustainability index that was formulated using the RAP-WARES (Rapid Appraissal for Water Resources) method. This research is a survey research with primary and secondary data which is converted into qualitative data in the form of a Likert scale according to the attributes compiled. The results of scoring the data to a likert scale were then analyzed using the Multi-Dimensional Scaling (MDS) technique. The results of the analysis shown that the sustainability index of Senjoyo Springs on the ecological dimension is 54.78 and is included in the criteria for being quite sustainable. Stress values and R2 values of the MDS model that was built successively are 14.12% and 0.948. This value indicates that all of the attributes that used can properly assess the sustainability status of the Senjoyo spring on the ecological dimension. The difference between the Monte Carlo Index and the MDS Index is 0.246, which proves that the error in the scoring process for each attribute, the variation in presenting scores for each attribute, and the results of the respondent's disagreement are relatively small. Also, the analysis process that is repeated is stable and errors in data entry and loss can be avoided. Based on the sensitivity analysis, there are two most sensitive attributes, namely the attribute of protection against rivers and springs (change in RMS 3.50%), and attributes of tourism activities (change in RMS 3.20%). So, the conclusion of this study is the management that carrying out still needs to be adjusted to the principles of sustainable development, especially in the aspect of protecting rivers and springs and tourism activities. It is recommended to develop tourism in the form of ecotourism instead of mass tourism to ensure the sustainability of Senjoyo Springs.