2020
DOI: 10.21776/ub.jtp.2020.021.01.6
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Potensi Bakteri Laut Sebagai Sumber Antibiotik Baru Penghambat Saccharomyces Aureus

Abstract: Penemuan akan antibiotik baru yang semakin menurun dan meningkatnya penyakit yang disebabkan oleh Saccharomyces aureus telah meningkatkan minat terhadap bakteri laut sebagai produsen senyawa antibiotik baru. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui aktivitas antibakteri dari lima isolat bakteri laut terhadap Saccharomyces aureus dan mengidentifikasi jenis bakteri laut yang memiliki aktivitas antibakteri tertinggi dengan 16S rRNA. Hasil penelitian menunjukkan dari lima isolat bakteri laut, isolat M1.SP31210… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1

Citation Types

0
1
0
1

Year Published

2021
2021
2023
2023

Publication Types

Select...
2

Relationship

0
2

Authors

Journals

citations
Cited by 2 publications
(2 citation statements)
references
References 8 publications
0
1
0
1
Order By: Relevance
“…Amplifikasi DNA dengan metode Polymerase Chain Reaction (PCR), dengan menggunakan master mix PCR untuk sampel satu adalah MyTaq Red mix 12,5 μL, Primer 27F 1 μL, primer 1492 1 μL, ddH2O 8,5 μL dan DNA template sebanyak 2 μL. Protokol PCR yang digunakan adalah sebagai berikut: initial denaturation 95℃ selama 3 menit, denaturation 94℃ selama 45 detik, annealing 54℃ selama 1 menit, extention 72℃ selama 1 menit, kemudian 35 siklus dengan final extention 72℃ selama 10 menit dan suhu akhir 4℃ dengan waktu tak terbatas (Mardiana et al, 2020) Berdasarkan tabel 1, diketahui bahwa pengukuran yang dilakukan adalah kedalaman, suhu permukaan, pH dan salinitas. Kondisi lingkungan perairan Tulamben Bali dapat diketahui berdasarkan hasil pengukuran, kedalaman perairan Tulamben tergolong cukup dalam, melebihi 5meter, dimana titik sampling berada ± 100meter dari daratan.…”
Section: Identifikasi Molekulerunclassified
“…Amplifikasi DNA dengan metode Polymerase Chain Reaction (PCR), dengan menggunakan master mix PCR untuk sampel satu adalah MyTaq Red mix 12,5 μL, Primer 27F 1 μL, primer 1492 1 μL, ddH2O 8,5 μL dan DNA template sebanyak 2 μL. Protokol PCR yang digunakan adalah sebagai berikut: initial denaturation 95℃ selama 3 menit, denaturation 94℃ selama 45 detik, annealing 54℃ selama 1 menit, extention 72℃ selama 1 menit, kemudian 35 siklus dengan final extention 72℃ selama 10 menit dan suhu akhir 4℃ dengan waktu tak terbatas (Mardiana et al, 2020) Berdasarkan tabel 1, diketahui bahwa pengukuran yang dilakukan adalah kedalaman, suhu permukaan, pH dan salinitas. Kondisi lingkungan perairan Tulamben Bali dapat diketahui berdasarkan hasil pengukuran, kedalaman perairan Tulamben tergolong cukup dalam, melebihi 5meter, dimana titik sampling berada ± 100meter dari daratan.…”
Section: Identifikasi Molekulerunclassified
“…Holothuria scabra Fermented Intestine (HSFI)-2, HSFI-4, HSFI-5, HSFI-6, HSFI-8, HSFI-9, HSFI-10, HSFI-11 and HSFI-12. One of the isolates, HSFI-5 has been identified molecularly as Bacillus tequilensis (B. tequilensis), and has been known to produce secondary metabolites that can inhibit the growth of Staphylococcus aureus, Klebsiella pneumoniae (K. pneumoniae), Escherichia coli (E. coli) and Saccharomyces aureus (S. aureus) (Khan et al, 2019;Mardiana et al, 2020). However, until now, the secondary metabolite activity of B. tequilensis against M. smegmatis has not been known.…”
Section: Introductionmentioning
confidence: 99%