Uji aktivitas tabir surya dari daun keledang (Artocarpus lanceifolius Roxb.) secara in vitro telah dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sifat tabir surya ekstrak metanol, fraksi n-heksana, etil asetat dan metanol-air dari daun keledang. Metode yang digunakan secara in vitro menggunakan spektrofotometer UV-Vis. Berdasarkan hasil uji fitokimia diketahui bahwa ekstrak metanol mengandung flavonoid, fenolik dan steroid/ triterpenoid. Fraksi n-heksana mengandung steroid/triterpenoid dan kuinon. Fraksi etil asetat mengandung flavonoid, fenolik, steroid/triterpenoid dan kuinon. Fraksi metanol-air mengandung flavonoid dan fenolik. Ekstrak metanol, fraksi n-heksana, etil asetat dan metanol-air juga menunjukkan adanya aktivitas tabir surya, berdasarkan nilai SPF (Sun Protection Factor) pada konsentrasi 25; 50; 100; 150; 200 dan 250 mg/L. Ekstrak metanol memiliki nilai SPF secara berturut adalah 4,44; 7,36; 15,15; 22,47; 31,25 dan 37,31 (minimal-ultra). Fraksi n-heksana memiliki nilai SPF secara berturut adalah 1,37; 2,23; 5,07; 7,51; 10,01 dan 12,74 (minimal-maksimal). Fraksi etil asetat memiliki nilai SPF secara berturut adalah 3,32; 7,20; 13,03; 19,54; 25,97 dan 30,60 (minimal-ultra). Fraksi metanol-air memiliki nilai SPF berturut adalah 5,23; 10,87; 21,48; 30,89; 36,01 dan 38,52 (sedang-ultra). Nilai SPF meningkat seiring dengan dengan peningkatan konsentrasi karena semakin tinggi konsentrasi maka semakin banyak senyawa aktif tabir surya yang terkandung dalam ekstrak dan fraksi tersebut. Pada daun keledang, fraksi metanol-air memiliki aktivitas tabir surya tertinggi diikuti ekstrak metanol, fraksi etil asetat dan fraksi n-heksana. Daun keledang berpotensi sebagai bahan tabir surya.
Kata kunci: Artocarpus lanceifolius; in vitro; tabir surya