Eceng gondok merupakan gulma yang mengandung lignoselulosa yang tinggi sehingga dapat digunakan sebagai bahan baku pembuatan karbon berpori. Karbon berpori bisa dimanfaatkan dalam banyak aplikasi salah satunya adalah untuk komposit katoda pada baterai. Dalam komposit katoda, karbon berpori berperan sebagai matrik untuk meningkatkan kontak elektrik dengan bahan aktif baterai. Oleh karenanya matrik tersebut harus memiliki konduktivitas yang tinggi. Dalam aplikasi baterai litium sulfur karbon berpori digunakan untuk matrik sulfur yang memiliki konduktivitas yang rendah. Pada penelitian ini telah dilakukan pembuatan karbon berpori dari limbah eceng gondok dengan suhu karbonisasi 400℃ dan aktivator KOH 30%. Selanjutnya karbon berpori digunakan untuk komposit katoda sulphur/karbon pada baterai litium sulfur. Komposit dibuat dengan perbandingan karbon berpori dan sulfur 1:3, yang di panaskan pada suhu 155℃ selama 15 jam, serta di-anneling pada suhu 300℃ selama 0,5 jam. Hasil pengujian menunjukkan luas permukaan karbon berpori sebesar 62,53 m 2 /g, total volume 0,054 cc/g, konduktivitas sebesar 2,403 x 10 2 S/m, dan kandungan sulfur pada komposit sebesar 7,6%.