Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jenis gulma air Bendungan Batujai sebagai bahan baku kompos terhadap pertumbuhan, dan hasil tanaman cabai rawit. Penelitian ini dirancang dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL), yang terdiri atas 8 perlakuan, yaitu: (P1): Media tanam dengan tanah biasa, (P2) Media tanam yang dicampur dengan kompos gulma Eceng gondok, (P3) Media tanam dengan kompos gulma Cacabean, (P4) Media tanam dengan kompos gulma Hydrilla, (P5) Media tanam dengan kompos gulma Genjer, (P6) Media tanam dengan kompos berbahan baku gulma Alligator, (P7) Media tanam dengan Eceng gondok, Cacabean, Hydrilla, Genjer, dan Alligator; (P8) Media tanam dengan pupuk NPK. Setiap perlakuan diulang sebanyak empat kali, sehingga terdapat 32 unit percobaan. Campuran media tanam menggunakan perbandingan 2.250 gram tanah dan 750 gram kompos berbahan baku gulma air. Penelitian ini dilakukan di lahan sawah petani di Desa Merembu, Kecamatan Labuapi, Lombok Barat, selama bulan Agustus hingga November 2021. Parameter pertumbuhan yang diamati meliputi tinggi tanaman, jumlah daun, dan jumlah cabang. Sementara parameter hasil mencakup waktu munculnya bunga, jumlah buah, persentase bunga yang menjadi buah, dan berat buah yang dihasilkan. Data hasil pengamatan dianalisis menggunakan uji Anova dengan tingkat signifikansi sebesar 5%. Apabila ada perbedaan signifikan antara perlakuan, maka dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) pada tingkat signifikansi yang sama. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis gulma air yang digunakan sebagai bahan baku kompos memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pertumbuhan tanaman cabai rawit. Selain itu, jenis gulma air juga mempengaruhi hasil tanaman cabai rawit, kecuali persentase bunga yang menjadi buah yang tidak menunjukkan perbedaan signifikan.