Hasil belajar IPA pada sekolah dasar masih rendah dikarenakan cara belajar siswa yang masih kurang efektif dalam meningkatkan kemampuan siswa sehingga perlunya penerapan model pembelajaran yang bagus. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis model discovery learning berbasis masalah kontekstual terhadap hasil belajar IPA dan self regulated learning siswa kelas V sekolah dasar. Penelitian eksperimen semu (Quasi Eksperimen) dengan rancangan penelitian pretest posttest control group design. Populasinya yaitu Kelas V SD sebanyak 252 orang siswa. 53 siswa terpilih sebagai sampel yang ditentukan dengan teknik random sampling. Metode tes objektif pilihan ganda untuk mengukur hasil belajar IPA dan metode non tes berupa kuesioner untuk mengukur self egulated learning siswa. Data dianalisis menggunakan Manova dan Anava. Hasil penelitian menunjukkan terdapat pengaruh secara simultan model discovery learning berbasis masalah kontekstual terhadap hasil belajar IPA dan self regulated learning siswa diperoleh (F sama dengan 31,105; sig. kurang 0,05). Terdapat pengaruh model discovery learning berbasis masalah kontekstual terhadap hasil belajar IPA (Fhitung sama dengan 19,512 lebih dari Ftabel sama dengan 4,030). Terdapat pengaruh model discovery learning berbasis masalah kontekstual terhadap self regulated learning siswa (Fhitung sama dengan 35,441 lebih dari Ftabel sama dengan 4,030). Penerapan model discovery learning berbasis masalah kontekstual berpengaruh positif terhadap peningkatan hasil belajar IPA dan self regulated learning siswa.