Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan, menjelaskan menganalisis, dan mengintegrasikan sarana, rangkaian prosesi pelaksanaan budaya lokal ngaben, dan integrasi budaya lokal ngaben sebagai pendukung materi dalam pembelajaran IPA SMP. Jenis penelitian ini adalah kualitatif deskriptif, dengan pendekatan etnosains. Penelitian dilakukan di Banjar Lodpeken, Kramas, Blahbatuh, Gianyar. Sumber data dalam penelitian menggunakan teknik purposive dan snowball sampling. Subjek penelitian: Sulinggih, Serati Banten, Masyarakat, dan guru IPA SMP Negeri 6 Singaraja. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, dokumentasi, dan angket. Teknik analisis data menggunakan model Milles dan Huberman yang terdiri atas collecting data, reduction, data display, dan conclusion. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sarana yang digunakan untuk pelaksanaan Budaya Lokal Ngaben terdapat bahan-bahan yang berasal dari tumbuhan dan hewan, pelaksanaan rangkaian Puncak Budaya Lokal Ngaben dimulai dari melaspas bade dan lembu, hingga melarung abu jenazah ke laut. Kajian etnosains Budaya Lokal ngaben dapat diintegrasikan ke dalam materi IPA SMP kelas 7 dan 8 khususnya pada pokok bahasan klasifikasi makhluk hidup, campuran, unsur, senyawa, perubahan fisika dan kimia, kalor dan perpindahannya, organ di dalam tubuh manusia, pencemaran udara, jenis-jenis pesawat sederhana, getaran, gelombang dan bunyi.
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji proses produksi Garam Amed dan menganalisis kajian etnosains yang terdapat dalam proses produksi Garam Amed pada materi IPA SMP. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian etnosains. Sumber data dipilih secara purposive. Subjek dalam penelitian ini adalah Ketua MPIG Garam Amed Bali, Petani Garam Amed, dan Guru IPA SMPN 2 Amlapura. Data primer dan sekunder diperoleh melalui teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis sebelum lapangan, analisis model Miles & Hubarman, triangulasi sumber dan teknik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses produksi Garam Amed terdiri atas delapan tahap utama. Kajian etnosains dalam proses produksi Garam Amed terdapat pada materi IPA SMP kelas 7 dan 8 khusunya pada Materi Klasifikasi Makhluk Hidup, Zat Aditif dan Adiktif, Sistem Pencernaan Manusia, Klasifikasi Materi dan Perubahannya, serta Suhu dan Perubahannya. Dengan dianalisisnya konsep-konsep IPA dalam proses produksi Garam Amed diharapkan siswa lebih mudah memahami konsep mengenai kompetensi dasar yang berkaitan dengan garam dan proses produksinya karena sumber belajar baru yang diterima siswa bersifat kontekstual yang dapat dijumpai dalam kehidupan sehari-hari.
Penelitian ini bertujuan (1) mengkaji, (2) menjelaskan, dan (3) menganalisis proses pembuatan Arak Bali di Desa Tri Eka Buana sebagai suplemen materi IPA SMP. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan termasuk jenis penelitian etnosains. Penelitian ini dilakukan di Desa Tri Eka Buana. Sumber data dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling dan snowball sampling dengan subjek Petani Arak Bali, Kepala Desa Tri Eka Buana, dan Guru IPA SMP Negeri 2 Sidemen. Objek penelitian ini terdiri atas proses pembuatan arak Bali dan kajian etnosains dalam proses pembuatan arak Bali pada materi IPA SMP. Teknik analisis yang dilakukan dengan model Miles & Huberman (reduksi data, penyajian data, dan verifikasi data). Hasil penelitian menunjukan bahwa proses pembuatan Arak Bali di Desa Tri Eka Buana sebagai berikut: penyadapan nira kelapa, fermentasi nira kelapa menjadi tuak, hasil fermentasi kemudian dipanaskan sampai mendidih dan menguap kemudian mengalir menuju pendingin, uap akan berubah wujud menjadi arak. Kajian etnosains pada proses pembuatan arak Bali di Desa Tri Eka Buana dapat dikontruksikan ke dalam pembelajaran IPA SMP, konsep IPA pada proses pembuatan Arak Bali dapat ditemukan dalam KD 3.2 mengklasifikasikan makhluk hidup dan benda berdasarkan kArakteristik yang diamati, KD 3.3 menjelaskan konsep campuran dan zat tunggal, sifat fisika dan kimia, perubahan fisika dan kimia dalam kehidupan sehari-hari, KD 3.4 menganalisis konsep suhu, pemuaian, kalor, perpindahan kalor, dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari, KD 3.6 menjelaskan berbagai zat aditif dalam makanan dan minuman, zat adiktif serta dampaknya terhadap kesehatan, dan KD 3.7 menerapkan konsep bioteknologi dan penerapannya dalam kehidupan manusia.
This study aimed to analyze the validity categories and the effectiveness of preview-review bilingual instructional tools with discovery learning model setting in enhancing conceptual understanding and speaking ability. This study was research and development (R & D) using ADDIE developmental model consisting of analyzing, design, develop, implementation, and evaluation. The data collection was done through non-test techniques using product validation sheets, learning observational sheet, and observational sheet for speaking ability and test techniques using an assessment sheet for measuring conceptual understanding. The validity of preview-review bilingual instructional tools with discovery learning model setting was analyzed qualitatively based on 5-point scale conversion table. The effectiveness of preview-review bilingual instructional tools with discovery learning model setting in the implementation stage was analyzed based on the average of the gain score. The result showed that the validity of preview-review bilingual instructional tools with discovery learning model setting was 3.60 for the content and 3.55 for the language which is in very good category and the developed of preview-review bilingual instructional tools with discovery learning model setting was effective in enhancing conceptual understanding and speaking ability based on average gain score.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menjelaskan profil konsepsi siswa dan faktor-faktor penyebab terbentuknya miskonsepsi pada siswa kelas VIII SMP Negeri 4 Singaraja tentang materi tekanan dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Penelitian dilaksanakan pada Semester Genap Tahun Ajaran 2020/2021. Penelitian ini tergolong penelitian expostfacto menggunakan pendekatan mixed methods. Strategi yang digunakan adalah sequenitial explanatory. Data dikumpulkan melalui tes diagnostik berbentuk pilihan ganda dilengkapi dengan CRI, pedoman wawancara, kuisioner/angket serta checklist buku yang digunakan siswa dan guru. Analisis data dilakukan secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan profil konsepsi siswa dalam memahami materi tekanan adalah 21,71% memahami konsep, 23,02% kurang pengetahuan, 21,91% tidak tahu konsep, dan 33,36% mengalami miskonsepsi. Faktor penyebab terbentuk miskonsepsi yang berasal dari faktor internal siswa meliputi rendahnya minat dan motivasi belajar siswa, serta kurangnya pengetahuan awal dan pemahaman siswa; sedangkan faktor eksternalnya adalah buku teks IPA yang digunakan kurang komunikatif dan metode mengajar guru bersifat monoton dan kurang cocok dengan materi dan kondisi siswa
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.