Kabupaten Indramayu merupakan salah satu kabupaten yang memiliki potensi budi daya udang yang cukup besar. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kinerja rantai pasok dan manajemen logistik komoditas udang di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat. Survei dilakukan pada bulan April—Juni 2019. Pengumpulan data primer dilakukan melalui wawancara dengan menggunakan kuesioner kepada pembudi daya udang, pengumpul, dan pedagang besar, kemudian data dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja rantai pasok komoditas udang di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat dapat dilihat dengan 2 (dua) indikator, yaitu efektivitas dan efisiensi. Indikator efektivitas menunjukkan bahwa kinerja rantai pasok udang di Provinsi Jawa Barat mengalami peningkatan dari sisi produksi sekitar 18,45%. Hal ini menunjukkan pasokan udang di Kabupaten Indramayu dapat memenuhi permintaan UPI udang yang ada di Jawa Barat. Pasokan udang di Indramayu sebagian besar didistribusikan ke wilayah DKI Jakarta, Jawa Timur, dan sekitarnya. Indikator efisiensi dilihat dari disparitas harga antar waktu dan margin harga. Disparitas harga terbesar terjadi pada ukuran udang S100, yaitu sebesar 6%, disparitas harga terkecil terjadi pada udang dengan ukuran S70, yaitu sebesar 3%. Margin harga yang terjadi pada setiap simpul dalam rantai pasok udang. Margin harga untuk ukuran udang S170 pada pedagang kecil 3% dan pengecer 22%. Pada ukuran udang S100, margin harga yang terjadi adalah pedagang kecil 4,3% dan pedagang besar 2%. Selain itu, biaya distribusi komoditas udang yang dikeluarkan masih tinggi sehingga perlu perbaikan dalam sistem manajemen rantai pasok komoditas udang melalui perbaikan sarana prasarana produksi, distribusi, dan penyimpanan yang dilakukan secara terintegrasi untuk menghasilkan jaminan komoditas udang secara efektif dan efisien.Title: Supply Chain Performance and Logistic Management of Shirmp in Indramayu District, West JavaIndramayu Regency is one of the regencies that has large enough cultivation potential. This study aimed to analyze the supply chain performance and logistics management of shrimp commodities in Indramayu Regency, West Java. The survey was conducted from April to June 2019. Primary data collection was conducted through interviews with shrimp farmers, middlemen, and wholesalers using a questionnaire, and the data were analyzed using a descriptive method. The results showed that the supply chain performance of shrimp commodities in Indramayu Regency, West Java, can be seen with 2 (two) indicators, namely effectiveness and efficiency. The effectiveness indicator show that the performance of the shrimp supply chain in West Java Province has increased from the production side around 18.45%. This is show that shrimp supply in Indramayu Regency can meet the demand for shrimp UPI in West Java. Most of the shrimp supply in Indramayu distribute to DKI Jakarta, East Java, and surrounding areas. Efficiency indicator showed from the price disparity over time and the price margin. The highest price disparity occurs in the size of shrimp S100, which is 6%, the lowest price disparity occurs in shrimp with size S70, which is 3%. The price margin occurred at each node in the shrimp supply chain. Price margin for shrimp size S170 is 3% for small traders and 22% for retailers. At S100 shrimp size, the price margin occurred is 4.3% for small traders and 2% for wholesalers. On the other hand, the distribution costs of shrimp commodities are still high. Therefore, it is necessary to improve the shrimp commodity of supply chain management system by production, distribution, and storage facilities that are carried out in an integrated manner to produce a guarantee of shrimp commodities effectively and efficiently.