ABSTRAKPenggunaan obat doksorubisin untuk terapi kanker menyebabkan sistem imun tubuh menurun. Daun awar-awar dan daun kelor merupakan tanaman herbal yang memiliki manfaat sebagai agen imunostimulan atau meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Adapun tujuan penelitian ini untuk mengetahui efek kombinasi ekstrak etanol daun awar-awar dan ekstrak etanol daun kelor sebagai kokemoterapi kanker pada tikus putih betina galur Sprague Dawley yang terinduksi doksorubisin. Delapan belas ekor tikus Sprague Dawley dibagi menjadi 6 kelompok perlakuan, yaitu kelompok normal diberi NaCl 0,9% 10ml/kgBB, kelompok kontrol positif diberi doksorubisin dosis 4,67 mg/kgBB, kelompok perlakuan dosis tunggal yang masing-masing diberi ekstrak etanol daun awarawar dosis 750 mg/kgBB dan ekstrak etanol daun kelor 500 mg/kgBB, kelompok perlakuan yang masing-masing diberi kombinasi ekstrak etanol daun awar-awar dan daun kelor dengan dosis 1,25 g/kgBB dan dosis 1,75 g/kgBB. Perlakuan dilakukan selama 7 hari berturut turut. Pada hari ke-1 dan ke-4 masing masing kelompok perlakuan kecuali kelompok normal diinduksi doksorubisin 4,67 mg/kgBB secara intramuskuler. Pengambilan darah untuk pemeriksaan limfosit CD3+ dan limfosit CD8+ dilakukan pada hari ke-0 dan ke-7. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasi ekstrak etanol daun awar-awar dan daun kelor dosis 1,25 g/kgBB dan dosis 1,75 g/kgBB dapat meningkatkan sistem imun relatif kecil yang secara statistik tidak berbeda signifikan (p>0,05). Namun pemberian dosis tunggal ekstrak etanol daun kelor dosis 500 mg/kgBB memiliki aktivitas sebagai imunostimulator terhadap CD3 + dan CD8 + yang lebih efektif jika dibandingkan dengan pemberian dosis tunggal ekstrak etanol daun awar-awar dosis 750 mg/kgBB. Kata Kunci : doksorubisin, daun awar-awar, daun kelor, limfosit CD3+ dan limfosit CD8+ limfosit.