Keterbatasan kemampuan komunikasi menjadi salah satu hambatan bagi penyandang autisme dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Khususnya dalam pembelajaran matematika. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kemampuan komunikasi matematis tulis pada pada siswa autistik berat dalam menyelesaikan soal matematika. Subjek penelitian adalah dua siswa autistik berat di salah satu rumah belajar khusus autistik. Pemilihan subjek menggunakan teknik purposive sampling. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif deskriptif. Instrumen penelitian terdiri dari observasi, lembar tes soal matematika dan wawancara. Hasil penelitian menunjukan kedua subjek pada penelitian ini memiliki perbedaan kemampuan komunikasi matematis tulis. Subjek pertama memiliki kategori kemampuan komunikasi matematis tulis tinggi sedangkan subjek kedua memiliki kemampuan komunikasi matematis tulis sangat rendah. Kemampuan komunikasi matematis tulis pada tiap siswa autistik berbeda tergantung masing-masing kemampuan yang dimilikinya. Peran guru pendamping sangat dibutuhkan siswa autistik dalam memahami soal matematika.