Kekerasan seksual terjadi karena ruang keluarga sebagai tanggungjawab utama tidak memberi pelayanan edukasi keagamaan, sehingga anak-anak fase remaja terjerumus dalam kegiatan yang tidak bermanfaat melainkan merugikan spikis dan fisiknya. Tujuan penelitian ini untuk menanamkan sikap dan bentuk kecerdasan spiritual melalui pembiasaan nilai-nilai kegamaan sejak usia dini di lembaga pendidikan anak usia dini. Subjek penelitian kepada anak-anak usia 5-6 tahun dan guru di PAUD Wadas Kelir. Metode penelitian ini menggunakan penelitian kualitataif dengan pendekatan studi kasus. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi dan wawancara mendalam. Data yang dikumpulkan kemudian dianalisis dengan teknik interaktif yakni, reduksi, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitiannya yang diperoleh dalam mengasah kecerdasan yaitu, (1) Bentuk pembiasaan keagamaan; pemberian hadiah, pemberian hukuman, pemberian nasehat, pembiasaan dengan keteladanan, dan pengondisian, (2) praktik pembiasaan keagamaan melalui metode; pembiasaan senyum-sapa-salam, pembiasan hafalan, pembiasaan cerita islami, pembiasaan tepuk dan lagu islami, dan pembiasaan praktik ibadah. (3) Implikasi Pengembangan Kecerdasan Spiritual anak.