2021
DOI: 10.21831/jrpm.v7i2.36732
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Proses metakognisi mahasiswa calon guru matematika dalam memecahkan masalah piramida hitung

Abstract: Metakognisi merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan seseorang dalam memecahkan masalah. Penelitian kualitatif ini bertujuan untuk men­deskripsikan proses metakognisi mahasiswa calon guru matematika dalam menyelesaikan soal Piramida Hitung (Pitung) yang merupakan permasalahan non rutin terkait operasi bilangan bulat. Subyek penelitian adalah tiga maha­siswa Pendidikan Matematika Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga angkatan 2019. Kriteria pemilihan subyek yaitu: mahasiswa yang berhasil memecahkan … Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
1

Citation Types

1
0
0
2

Year Published

2022
2022
2022
2022

Publication Types

Select...
2

Relationship

0
2

Authors

Journals

citations
Cited by 2 publications
(3 citation statements)
references
References 0 publications
1
0
0
2
Order By: Relevance
“…While non-cognitive factors are related to factors that come from outside a person such as the environment. This phenomenon is in line with the theory presented by previous study which states that the factors that cause students to have learning difficulties that cause these students to make mistakes in solving problems (story questions) have two aspects, namely cognitive aspects and non-cognitive aspects (Anisa, 2015;Usman, 2014). Cognitive factors that cause students to experience errors in solving story problems can vary from one student to another.…”
Section: Factors Causing Errorsupporting
confidence: 89%
“…While non-cognitive factors are related to factors that come from outside a person such as the environment. This phenomenon is in line with the theory presented by previous study which states that the factors that cause students to have learning difficulties that cause these students to make mistakes in solving problems (story questions) have two aspects, namely cognitive aspects and non-cognitive aspects (Anisa, 2015;Usman, 2014). Cognitive factors that cause students to experience errors in solving story problems can vary from one student to another.…”
Section: Factors Causing Errorsupporting
confidence: 89%
“…Metakognisi berarti kesadaraan seseorang mengenai proses berpikirnya dan kemampuannya untuk mengontrol proses tersebut. Metakognisi melibatkan pengetahuan dan kesadaran seseorang tentang aktivitas kognitifnya sendiri atau segala sesuatu yang berhubungan dengan aktivitas kogni-tifnya (Ikhsan et al, 2017;Usman, 2014). Metakognisi adalah berpikir tentang berpikirnya sendiri atau kognisi seseorang tentang kognisinya sendiri.…”
Section: Pembahasanunclassified
“…Self-regulated dapat meningkatkan keterampilan metakognisi, kare-na self-regulated menuntut mahasiswa mengontrol sendiri pengetahuan (Balashov et al, 2021;Berger & Karabenick, 2016). Kegiatan mengontrol sendiri pengetahuan mengantarkan mahasiswa mengetahui posisi belajarnya ketika mereka membangun pengetahuan, akibatnya keterampilan metakognisi mahasiswa dapat terlatihkan melalui kegiatan refleksi diri, merencanakan kembali, memantau ulang, dan mengevaluasi kembali hasil belajarnya (Ikhsan et al, 2017;Usman, 2014). Keterampilan metakognisi terdiri dari empat komponen, yaitu: Memprediksi (Prediction) Ket-erampilan memprediksi merupakan keterampilan dalam membuat perkiraan atau meramalkan sesuatu; JP2.…”
Section: Pembahasanunclassified