Remaja merupakan periode transisi dari anak-anak menuju dewasa sehingga masa remaja ini memiliki karakteristik tersendiri yang berbeda dengan masa kehidupan lainnya. Pada masa transisi ini tingkat keingintahuan seseorang akan lebih besar dibanding periode kehidupan lainnya. Oleh karena itu, remaja lebih suka untuk mencoba-coba melakukan berbagai hal yang tak jarang justru mengarah ke hal yang buruk salah satunya adalah penyalahgunaan NAPZA. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa hubungan antara karakteristik remaja dengan perilaku berisiko menyalahgunakan NAPZA. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan cross sectional dengan tujuan mengetahui ada atau tidaknya korelasi antara variabel dependen dan variabel independen. Selain itu, populasi yang digunakan dalam penelitian ini 315 responden remaja awal dengan rentang umur 10-15 tahun di Kecamatan Limo, Kota Depok yang seluruhnya dijadikan sampel. Data dikumpulkan dengan cara menggunakan kuesioner berbentuk skala likert dan checklist. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi analisis univariat dan analisis bivariat dengan menggunakan uji Chi-Square. Hasil analisis uji Chi-square menunjukkan karakteristik remaja yang berupa norma keluarga yang dianut (p value = 0,013) terdapat hubungan yang signifikan terhadap perilaku berisiko NAPZA sedangkan usia dan jenis kelamin tidak (p value > 0,05). Kesimpulan yang dapat diambil adalah terdapat hubungan yang signifikan antara karakteristik remaja berdasarkan norma keluarga dengan perilaku berisiko penyalahgunaan NAPZA pada remaja awal di wilayah Kecamatan Limo, Depok.