PUISI ANA KARYA NAZIK AL-MALA’IKAH (Analisis Semiotik Riffaterre)

Abstract

The material object of this writing is Ana, written by Nazik al Mala’ikah, an Iraqi poet. The formal object is Riffaterre’s semiotics. In his theory, Michael Riffaterre introduces two level of reading, namely heuristic (a mimesis reading which is based upon dictionary meaning with ungrammatical characteristics) and retroactive or hermeneutic (the decoding-process reading, which searches for a model, matrix, and hypogram for acquiring the poetic unity). The result shows that the meaning of Ana in heuristic reading is still spreaded, separated, and unfocused. In retroactive or hermeneutic reading, potential hypogram has shown the ide that Ana is mysterious. The Model (the poetic monumental sentence) is ‘baqaytu sahimatan huna’ and ‘abqa usa’ilu’. The Matrix is ‘the essence of human being’ on philosophical perspective. The actual hypogram, that the matrix is based on, is the existentialist thought on human being. The characteristic of this ideology is its acceptance and confession of human being as an existence. Despite his confusion, Ana> says that he is a contributor, creator, and determiner of history.

Al-Hashadu Poetry by Ahmad Matar (An Analysis of Riffaterre’s Semiotics)

“…The second stage of reading is important because it aimed to find the unity and wholeness of meaning in a poetry. Because the meaning obtained in the first stage of reading is not sufficient to be understood (Latifi, 2013). This second stage reading is also done structurally.…”

“…The model is a monumental sign that is present textually. The determination of the model will lead the reader to the discovery of matrix (Latifi, 2013). The matrix actualization is always in the form of variants and the variants are controlled by the model.…”

Pembacaan Heuristik-Hermeneutik terhadap Puisi Al Ta’syirah Karya Hisyam Al-Jakh

“…Riffatere mengungkapkan bahwa ia memulai memaknai puisi dengan dua aksioma, yang pertama bahwa makna puisi ialah makna tidak langsung. Kedua hal yang menjadi ciri mendasar dalam puisi ialah kesatuan makna (Latifi, 2013). Untuk memahami sebuah makna tersebut, dibutuhkan teori tentang tanda yang bisa menguak keduanya yaitu Semiotika Riffatere.…”

“…Ruang kosong yang tidak Nampak secara tekstual namun menentukan puisi sebagai puisi disebut sebagai hipogram. Ruang kosong yang menopang daging donat dan mnjadikan donat sebagai donat juga menjadikan pusat dari makna puisi, inilah yang disebut matriks (Latifi. 2013).…”

Makna dan Nilai-Nilai Pendidikan Akhlak pada Puisi Piatu Karya F. Aziz Manna

“…Berikut ini adalah beberapa penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian ini. Latifi (2013) meneliti puisi Ana karya Nazik Al-Malaikah dengan melakukan analisis semiotik. Perbedaan penelitian Latifi dengan penelitian ini adalah terletak pada kajiannnya, penelitian Latifi membahas pembacaan heuristik, pembacaan hermeneutik, hipogram potensial, model, matriks, dan hipogram aktual.…”