Purifikasi minyak jelantah menggunakan karbon aktif dari kulit durian

Miskah, Siti; Aprianti, Tine; Putri, Sarah Swasti; Haryanti, Siti

doi:10.36706/jtk.v24i1.423

Cited by 3 publications

(3 citation statements)

References 0 publications

Supporting

Mentioning

Contrasting

Unclassified

Order By: Relevance

“…Terlihat juga adanya kenaikan nilai densitas yang mana hal ini dipengaruhi oleh suhu yang digunakan, proses adsorpsi yang menggunakan suhu tinggi dapat menyebabkan terjadinya peningkatan massa jenis. Jika terjadi peningkatan massa jenis minyak, dikarenakan adanya proses penghilangan kotoran minyak awal yang tidak sempurna sehingga dapat meningkatkan massa jenis minyak tersebut [23].…”

Section: Densitasunclassified

Pemanfaatan Karbon dari Kulit Buah Kelor (Moringa oleifera) untuk Penjernihan Minyak Jelantah

Novela,

Zainul,

Kurniawati

et al. 2024

Periodic

View full text Add to dashboard Cite

the high demand for cooking oil causes scarcity and increases the price of cooking oil in the market. Despite the scarcity, people still use it by heating it repeatedly. Cooking oil that has been used repeatedly is called used cooking oil which contains saturated fatty acids which will have a negative impact on health if reused. Therefore, this study aims to clarify used cooking oil by using carbon from moringa peels to improve the quality of used cooking oil. Moringa fruit peel contains cellulose and hemicellulose so that it can be used as a carbon source using the calcination method and tested for approximation such as tests for ash content, vapor content and bound carbon. Furthermore, carbon is applied in the clarification of used cooking oil by adsorption method. After the used cooking oil has been clarified, the properties of the used cooking oil are tested, such as density, flow rate, acid number and saponification number. The result of this research is that the resulting Moringa peel carbon at 250 -350 o C complies with the SNI 06-3730-2021 standard. The application of Moringa peel carbon in used cooking oil has been shown to reduce the density value to 0.886 g/mL, an acid number of 4.476 mg/KOH, and succeeded in increasing the value of the flow rate to 0.735 and the saponification number to 351.751 mg/KOH.

show abstract

Section: Densitasunclassified

Pemanfaatan Karbon dari Kulit Buah Kelor (Moringa oleifera) untuk Penjernihan Minyak Jelantah

Novela,

Zainul,

Kurniawati

et al. 2024

Periodic

View full text Add to dashboard Cite

show abstract

“…Arang aktif memiliki senyawa amorf yang berfungsi sebagai adsorben sehingga minyak jelantah yang tadinya keruh menjadi bening. Setelah proses purifikasi ini, barulah minyak jelantah dapat digunakan sebagai bahan baku sabun (Salendra, 2019;Miskah, 2018).…”

Section: Pendahuluanunclassified

Mewujudkan Masyarakat Hijau Pusat Komuniti Desa, Pekan Nenas Pontian, Johor Bahru, Malaysia Melalui Pelatihan Pemanfaatan Minyak Jelantah sebagai Bahan Pembuatan Sabun Batang

Rahayu,

Yusuf,

Nabila

et al. 2024

Pengabdianmu J Ilmiah Pengabdian Masyarakat

View full text Add to dashboard Cite

Repeated use of cooking oil produces waste in the form of waste cooking oil. Apart from being dangerous for health, waste cooking oil is also dangerous for the environment. To overcome this, waste cooking oil might be used for other harmless side products such as soap. To meet the soap standard, the waste oil must be reprocessed. Training on making soap from waste cooking oil has never been carried out before in the Pekan Nenas Pontian, Johor Bahru, Malaysia, so this service activity focuses on introducing, training, and implementing bar soap making from waste cooking oil to the community in the Pekan Nenas Pontian, Johor Bahru, Malaysia, as an effort to reduce waste cooking oil. The counseling webinar was held boldly on June 24, 2023. Meanwhile, soap-making training was held at Pekan Nenas Pontian on August 5, 2023. Soap quality testing was conducted at the Biochemistry Laboratory, State University of Jakarta, in September 2023. This activity used the active participation strategy method. The data obtained is in the form of social data, namely pre-test and post-test results, and scientific data in the form of soap quality tests, which are compared with the Indonesian National Standard (SNI) for solid soap, including pH tests, water content tests, foam height, and stability tests. Community knowledge has increased, as shown by the post-test score having an average of more than 60, namely 75, and the highest score is 90. This community service activity was a success.

show abstract

“…Salah satu upaya tersebut yaitu dengan memproses atau mendaur ulang minyak goring bekas tersebut menggunakan adsorben sehingga minyak tersebut dapat digunakan kembali. Upaya lainnya yaitu dengan memanfaatkan minyak goreng bekas menjadi bahan baku biodiesel, yang kemudian akan di manfaatkan menjadi energi alternatif [3].…”

Section: Pendahuluanunclassified

Pengaruh berat karbon aktif dari ampas tebu dan lama perendaman terhadap kualitas minyak goreng bekas

Mardwita¹,

Yusmartini²,

Selviana³

2022

View full text Add to dashboard Cite

Jumlah minyak goreng bekas pemakaian semakin bertambah seiring aktivitas kegiatan manusia. Minyak goreng bekas yang dibuang secara langsung ke lingkungan akan memberikan dampak buruk bagi kesehatan dan penurunan kualitas lingkungan hidup, oleh karena itu perlu adanya pemanfaatan minyak goreng bekas dengan cara pemurnian atau purifikasi sehingga minyak goreng bekas tersebut dapat digunakan kembali. Pada penelitian ini, digunakan minyak goreng bekas yang telah digunakan dengan lama pemanasan 3 jam, 5 jam, dan 7 jam. Minyak goreng bekas tersebut dimurnikan dengan menggunakan karbon aktif yang dibuat dari ampas tebu ukuran 100 mesh dengan variasi berat 2,5 gr, 5 gr, dan 7,5 gr, lama waktu perendaman 24 jam, 48 jam, dan 72 jam. Analisa yang digunakan adalah analisa kadar air, kadar asam lemak bebas (free fatty acid), dan angka penyabunan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar air dan angka penyabunan menurun siring dengan lamanya waktu perendaman dan berat karbon aktif. Kadar asam lemak bebas yang paling rendah dihasilkan pada penggunaan berat karbon aktif 7,5 gr dan lama perendaman 24 jam.

show abstract

Purifikasi minyak jelantah menggunakan karbon aktif dari kulit durian

Cited by 3 publications

References 0 publications

Pemanfaatan Karbon dari Kulit Buah Kelor (Moringa oleifera) untuk Penjernihan Minyak Jelantah

Pemanfaatan Karbon dari Kulit Buah Kelor (Moringa oleifera) untuk Penjernihan Minyak Jelantah

Mewujudkan Masyarakat Hijau Pusat Komuniti Desa, Pekan Nenas Pontian, Johor Bahru, Malaysia Melalui Pelatihan Pemanfaatan Minyak Jelantah sebagai Bahan Pembuatan Sabun Batang

Pengaruh berat karbon aktif dari ampas tebu dan lama perendaman terhadap kualitas minyak goreng bekas

Contact Info

Product

Resources

About