Abstract
One type of transportation that is already available for commuters in Solo and Yogyakarta is the Solo-Jogja Electric Rail Train, which has been operating in February 2021. One of the important things that must be considered by the Electric Rail Train service provider is the quality of service for commuter. This study aims to measure the potential for improving the service of the Solo-Jogja Electric Rail Train, which is measured using 5 variables, namely reliability, comfort, service, vehicle access, and safety. The method used is quanti-tative method and ANOVA statistical test. This study shows that the demographic factor of commuters has a significance with the service variable. The demographic factors are domicile, private vehicle ownership, station distance from home, and the income of travelers. Based on the mobility pattern of the commuters, it can be seen that there is an imbalance in the availability of facilities at large stations and at small stations, which makes travelers prefer to depart from large stations. In addition, the lack of integration between transportation modes at the station is an obstacle for commuters who live in suburban areas. Therefore, additional services are needed to facilitate commuters, especially for those who live in suburban areas.
Keywords: transportation; Electric Rail Train; commuter; station; mobility pattern
Abstrak
Suatu jenis transportasi yang telah tersedia bagi pelaku perjalanan komuter di Solo dan Yogyakarta adalah Kereta Rel Listrik Solo-Jogja, yang mulai beroperasi pada bulan Februari 2021. Salah satu hal penting yang harus diperhatikan oleh penyedia layanan Kereta Rel Listrik tersebut adalah kualitas pelayanan bagi pelaku perjalanan komuter. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur potensi peningkatan pelayanan Kereta Rel Listrik Solo-Jogja, yang diukur dengan menggunakan 5 variabel, yaitu reliability, comfort, service, vehicle access, dan safety. Metode yang digunakan adalah metode kuantitatif dan uji statistika ANOVA. Studi ini menunjukkan bahwa faktor demografi pelaku perjalanan komuter memiliki signifikansi dengan variabel pelayanan. Faktor demografi tersebut adalah domisili, kepemilikan kendaraan pribadi, jarak stasiun dari rumah, dan penghasilan pelaku perjalanan. Berdasarkan pola mobilitas pelaku perjalanan komuter, terlihat adanya ketimpangan keter-sediaan fasilitas di stasiun besar dengan di stasiun kecil, yang membuat pelaku perjalanan lebih memilih kebe-rangkatan dari stasiun besar. Selain itu, belum adanya keterpaduan antarmoda transportasi di stasiun menjadi kendala bagi pelaku perjalanan komuter yang berdomisili di daerah pinggiran kota. Karena itu, diperlukan layanan tambahan guna memfasilitasi perjalanan komuter, terutama bagi yang berdomisili di daerah pinggiran kota.
Kata-kata kunci: transportasi; Kereta Rel Listrik; perjalanan komuter; stasiun; pola mobilitas