Kebutuhan Teknologi Informasi (TI) didalam institusi pendidikan menjadi kebutuhan yang sangat mutlak di saat ini. Kebutuhan Teknologi Informasi juga menjadi peranan penting untuk meningkatkan kinerja institusi pendidikan khususnya di Institut Teknologi Telkom Purwokerto (ITTP). Peranan IT Balanced Scorecard menjadi keunggulan tersendiri demi tercapainya visi misi ITTP sebagai kampus yang sangat mengedepankan TI baik itu di dalam kinerja manajemen dan pendidikan. Keunggulan IT Balanced Scorecard salah satunya adalah mendukung IT Governance, ini sangat diperlukan institusi untuk dapat menciptakan adanya sebuah keselarasan bisnis dan teknologi informasi demi mewujudkan continuous improvement ITTP. Permasalahan di ITTP saat ini dalam hal kegiatan perencanaan kinerja TI belum mengacu atau berpedoman ke sebuah standar tertentu. Kondisi yang terjadi sekarang adalah masing-masing unit/bagian merumuskan kebutuhan mereka secara subjektif dan tanpa pertimbangan khususnya di bagian IT Support. Penelitian ini bertujuan untuk merancang IT Balanced Scorecard yang nantinya akan digunakan untuk mengukur kinerja IT ITTP. Penelitian ini dimulai dengan menganalisa visi misi dan strategi yang didasarkan dari renstra ITTP dan menganalisis SWOT IT yang ada di ITTP untuk mengetahui kondisi saat ini. Kemudian penulis menganalisis matriks TOWS untuk mengetahui strategi dan KPI terbaik untuk ITTP kedepannya. Untuk membangun sasaran strategis dan strategy maps yang tepat, penulis mengacu kepada renstra ITTP agar terciptanya keselarasan bisnis dan IT. Langkah selanjutnya adalah dengan memetakan KPI hasil dari analisa matriks TOWS ke dalam sasaran strategi yang sudah dibentuk, sehingga IT Balanced Scorecard dapat terbentuk. Keobjektivitasan penelitian sangat mutlak diperlukan dalam membangun IT Balanced Scorecard sehingga penelitian pada studi kasus ini dapat menghasilkan 12 sasaran strategis dan menghasilkan 20 KPI yang akan digunakan sebagai ukuran kinerja IT Balanced Scorecard. Kata Kunci : IT Balanced Scorecard, IT Governance, SWOT, strategy maps
The development of information technology has reached into various fields, such as education. The emergence of e-learning is one manifestation of information and communication technology (ICT) in education. Until recently, only a few universities (6%) have implemented e-learning in Indonesia. Those that have implemented e-learning are still not optimally utilized. Some experts have also warned all organizations that will adopt e-learning to be concerned with thorough preparation to avoid overruns in costs. There is a method that consists of factors to measure the level of readiness of tertiary institutions towards the implementation of e-learning. The level of readiness is obtained through the distribution of questionnaires using 5 Likert scales. This research proposed a framework that produces four factors from the university, which covers the lecturer’s characteristics, e-learning facilities, learning environment, learning management, and four factors from the student’s side, namely, self-learning, motivation, learner’s control, student’s characteristic. The measurement results show the level of readiness for e-learning implementation in tertiary institutions in Central Java Province reaches level 3 or ready but needs a few improvements. Improvements that must be made includes (1) Designing exciting learning content through interactive multimedia; (2) Increasing the frequency of e-workshops or e-training related to technological developments, especially to e-learning; (3) encouraging students to be more active in discussions and giving opinions; (4) Developing plans related to infrastructure such as servers related to their capacities; (5) strengthening the role of IT units in serving e-learning users.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.