Penelitian ini didasari oleh fenomena ketidakpahaman maksud ritual dan doa yang sering menimbulkan klaim kekafiran sehingga menjadi pemicu konflik di masyarakat. Kebudayaan Jawa yang penuh ritual dan variasi doa menjadi salah satu objek yang menarik untuk dikaji. Penelitian ini bertujuan mengeksplorasi pengertian doa, macam doa Jawa, konsep Tuhan di dalam doa Jawa, dan implikasi etik dari doa. Penelitian ini merupakan penelitian pustaka mengenai konsep yang ada di masyarakat. Untuk mendapatkan hasil penelitian dilakukan pengumpulan sumber bacaan, pembacaan referensi, deskripsi, klasifikasi, analisis dan penyimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa doa merupakan ucapan atau ungkapan keinginan berupa pernyataan eksistensi, pemujaan, permohonan, kepasrahan, kesyukuran dan ungkapan terima kasih kepada Tuhan atau entitas Supranatural. Doa Jawa dibagi dua yaitu doa Slametan dan mantra. Kebanyakan doa Slametan dan doa mantra yang bersifat baik, mengandung unsur nama Tuhan, sebagian lain mengandung unsur Nabi, sahabat Nabi, wali, dan nenek moyang. Hal ini bermakna keyakinan atas kekuasaan Tuhan dan penghormatan kepada para pihak yang berperan dalam hidup. Doa mantra yang cenderung bersifat negatif terindikasi tidak menyebut nama Tuhan dan tokoh kehidupan yang dihormati. Doa Slametan lebih bersifat baik dan komunal, bermuatan etik, mengarahkan pada laku baik. Doa Slametan juga berisi harapan untuk kebaikan diri pendoa dan semua manusia.