Seorang desainer interior, memiliki peran konkret untuk memberikan perancangan bersifat humanis sebagai solusi atas permasalahan sosial yang muncul. Tindakan ini tercermin dalam kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan bersama Yayasan Buddha Tzu Chi Bandung pada proyek kemanusiaan. Proyek ini merupakan bagian dari program Merdeka Belajar - Kampus Merdeka yang dilakukan oleh Universitas Kristen Maranatha. Permasalahan awal yang muncul dalam proyek kemanusiaan ini adalah tidak adanya pendampingan dalam konteks desain, sehingga hasil luaran sering kali menjadi tidak ideal jika dilihat dari sisi humanis penggunanya. Agar dapat diperoleh hasil yang ideal, maka perlu dilakukan pengaplikasian kaidah, aturan, dan prinsip desain ke dalam perancangan ruang interior. Metode dalam kegiatan ini adalah pendampingan melalui difusi ilmu pengetahuan dan teknologi, berupa dukungan dalam menciptakan desain ruang yang bertujuan untuk memberikan kemudahan aktivitas kegiatan dan ruang hunian yang layak. Hasil dari kegiatan ini berupa tata letak dan zonasi ruang dalam kegiatan bakti sosial pengobatan degeneratif serta desain rumah sehat pada salah satu lingkungan padat penduduk di Kota Bandung.