2017
DOI: 10.14710/jwl.5.2.83-94
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Reklasifikasi Peta Penutupan Lahan untuk Meningkatkan Akurasi Kerentanan Lahan

Abstract: Land vulnerability is an important information to formulate land rehabilitation activities since it indicates the response of that particular land to erosion. It was determined by several factors such as slope, soil types, rainfall, and land cover. The land cover could be managed to maintain the land vulnerability. Inaccuracies of land cover classification would produce different vulnerabilities, which can cause miscalculation in land rehabilitation planning and implementation. This research is to adjust the e… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
1
1
1

Citation Types

0
3
0
3

Year Published

2017
2017
2024
2024

Publication Types

Select...
6
1

Relationship

0
7

Authors

Journals

citations
Cited by 7 publications
(6 citation statements)
references
References 5 publications
0
3
0
3
Order By: Relevance
“…, 2012 andBasuki &Putro, 2013) Masing-masing jenis penutupan lahan tersebut Gambar 4 kemudian diklasifikasikan menjadi dalam Tabel 4 mengacu pada Paimin et al (2012) untuk dasar dalam pemberian nilai (pembobotan). Klasifikasi dan pembobotan jenis penutupan lahan pertanian lahan kering bercampur semak (PLK campur semak) yang merupakan jenis penutupan paling dominan di DAS Musi perlu kehatihatian agar tidak menimbulkan kesalahan yang fatal seperti halnya hasil kajian Savitri & Pramono (2017). Sepintas bahwa jenis penutupan ini dapat diklasifikasi ke dalam kelompok nomor 4 (sawah, rumput, semak/ belukar) yang mempunyai nilai 3; atau nomor 6 (tegal, tanah berbatu) yang mempunyai nilai 5.…”
Section: Penutupan Lahan Das Musiunclassified
See 1 more Smart Citation
“…, 2012 andBasuki &Putro, 2013) Masing-masing jenis penutupan lahan tersebut Gambar 4 kemudian diklasifikasikan menjadi dalam Tabel 4 mengacu pada Paimin et al (2012) untuk dasar dalam pemberian nilai (pembobotan). Klasifikasi dan pembobotan jenis penutupan lahan pertanian lahan kering bercampur semak (PLK campur semak) yang merupakan jenis penutupan paling dominan di DAS Musi perlu kehatihatian agar tidak menimbulkan kesalahan yang fatal seperti halnya hasil kajian Savitri & Pramono (2017). Sepintas bahwa jenis penutupan ini dapat diklasifikasi ke dalam kelompok nomor 4 (sawah, rumput, semak/ belukar) yang mempunyai nilai 3; atau nomor 6 (tegal, tanah berbatu) yang mempunyai nilai 5.…”
Section: Penutupan Lahan Das Musiunclassified
“…Kondisi penutupan lahan ini berbeda dengan kondisi jenis penutupan pertanian lahan kering (PLK) yaitu terkait dengan liputan vegetasinya, dimana PLK campur semak belukar berupa liputan vegetasi semi alami sedangkan PLK berupa murni artificial/ campur tangan manusia yang secara visual jelas berupa ladang/ tegalan (Direktur Jenderal Planologi Kehutanan, 2015;Badan Standardisasi Nasional, 2014). Berdasarkan hal tersebut maka jenis penutupan lahan PLK campur semak direklasifikasi (Savitri & Pramono, 2017) untuk memisahkan area yang terindikasi sebagai area PLK dan sebagai area semak belukar.…”
Section: Penutupan Lahan Das Musiunclassified
“…Shrubs and bushes are an area of dry land which has been overgrown with various heterogeneous and homogeneous natural vegetation which its density is rare until dense (BSN, 2010). In Indonesia, generally, shrubs is a former forest area that does not show any trace of trees cutting down (Savitri & Pramono, 2017). Generally, shrubs also an unproductive area and was abandoned by farmers.…”
Section: Discussionmentioning
confidence: 99%
“…Satu hal penting dari lingkungan alamiah yang terdapat di dalam lingkungan desa adalah lingkungan sungai. Lingkungan sungai akan mempunyai dampak negatif yang diakibatkan oleh kegiatan desa, seperti: okupasi dan reduksi dari dataran banjir, polusi pada tubuh air dan tanah, kehilangan keanekaragaman, intensifikasi dan ekstensifikasi lahan pertanian, komplektivitas manajemen air, dan sebagainya (Savitri & Pramono, 2017). Dampak tersebut mempunyai pengaruh negatif terhadap kesehatan manusia, keseimbangan ekologi kota dan citra kota, yang memberikan konstribusi potensial pada lingkungan sungai terhadap kota yang akan menimbulkan pengaruh negatif (Ruspendi, Hadi, & Rusdiana, 2013).…”
Section: Pendahuluanunclassified