Rekonstruksi Pendidikan Karakter di Era Globalisasi: Studi Analisis Konsep Pemikiran Ibnu Miskawaih

Abstract

Pendidikan karakter penting karena krisis moral pada era globalisasi. Dampak yang ditimbulkan ada sisi positif dan negative. Ibnu Miskawaih adalah tokoh filosof Islam yang menyentuh konsep pendidikan karakter, bukunya tahzib al-akhlak wa tathir al-a’raf. Penelitian bertujuan mendeskripsikan dan menganalsis: konsep pendidikan karakter Ibnu Miskawaih, rekonstruksi pendidikan karakter di Era global. Penelitian kepustakaan mengacu pada kepustakaan primer; kitab Tahdzibul Akhlaq (Ibnu Miskawaih). Pendekatan menggunakan kualitatif, obyektif dan pragmatik, metode content analisis. Kesimpulan metode deduktif. Hasil Penelitian: konsep karakter Ibn Miskawaih the Golden (The Doctrin of the Mean). Karakter manusia dibangun dari empat landasan; menahan diri, keberanian, kebijaksanaan, dan keadilan. Memandang pendidikan sebagai sarana penanaman akhlak mulia, memanusiakan manusia, sosialisasi individu, dan penanaman rasa malu, harus direonstruksikan diera global, dan mampu mengajarkan dan menanamkan pendidikan karakter pada peserta didik dengan dibekali iman, sesuai dengan hakikat pendidikan yaitu help student become smart and good

Relevansi Konsep Pendidikan Akhlak Ibnu Miskawaih Terhadap Pendidikan Kontemporer

“…Definisi akhlak menurut Ibnu Miskawaih ialah suatu kondisi kejiwaan yang mendorong manusia untuk berbuat sesuatu dengan rasa senang tanpa suatu perencanaan dan berpikir atau pertimbangan yang mendalam yang disebut dengan karakter atau khuluq (Salim et al, 2022). Dalam hal ini ibnu miswakaih membagi kejiwaan dalam dua kategori.…”

“…Sehingga Ibnu Miskawaih berpendapat bahwasannya perubahan karakter dan perilaku dapat dicetak secara alamiah tergantung lingkungannya. (Salim et al, 2022) Kedua pembentukan karakter anak dapat melalui kebiasaan dalam sebuah keadaan dimana sikap dan perilaku dipikirkan dan dipertimbangkan yang apabila dilakukan secara terus menerus akan melahirkan karakter internal melalui keteladanan dan pembiasaan yang sejalan dengan pendidikan karakter anak. Metode pembiasaan merupakan metode yang sangat efektif dalam proses mengembangkan sikap anak.…”

“…Ibnu Miskawaih berpendapat bahwa bimbingan dan latihan merupakan cara yang krusial untuk membimbing anak untuk bisa mengarahkan anak ke arah yang sesuai dengan tujuan pendidikan. (Salim et al, 2022) Keempat yaitu punishment dan pukulan ringan. Menurut Ibnu Miskawaih pembentukkan karakter anak dapat dilakukan melalui punishment dan pukulan ringan yang mana ini merupakan cara terakhir apabila cara sebelumnya tidak berpengaruh dengan baik.…”

“…Kemudian semua pendidik dan tenaga kependidikan menampilkan suri tauladan, lalu sistem pendidikan menerapkan pendidikan karakter berbasis Al-Qur'an dan Sunnah dengan empat tahap yakni, pengalaman pembelajaran, refleksi, aksi dan evaluasi. (Salim et al, 2022)…”

Konsep Pemikiran Ibnu Miskuwaihi tentang Pendidikan Akhlak dan Relevansinya dengan Dunia Pendidikan Islam di Masa Modern

“…Mulai bentuk tulisan, gambar, maupun karya-karya monumental dari masing-masing individu. (Salim et al, 2022). Kemudian tahap yang terakhir adalah content analysis, yaitu menganalisi pada data-data yang diperoleh dari berbagai sumber rujukan baik dari data primer maupun sekunder unntuk mendapatkan hasil dari sebuah penelitian yang dilakukan oleh peneliti.…”