2022
DOI: 10.38048/jipcb.v9i1.580
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Rendahnya Literasi Sains: Faktor Penyebab Dan Alternatif Solusinya

Abstract: Pola pikir dalam pembelajaran IPA di sekolah dasar sepatutnya dimulai dari pendidik untuk meningkatkan literasi sains siswa sekolah dasar. Berkaitan dengan hal tersebut, tujuan dalam penelitian ini adalah: 1) untuk mengetahui penyebab rendahnya literasi sains siswa sekolah dasar, 2) untuk mendeskripsikan alternatif solusi peningkatan literasi sains siswa sekolah dasar. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Metode pengumpulan data yang digunakan berupa studi kepustakaan. Hasil dari analisis yang dil… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
4
1

Citation Types

1
16
0
20

Year Published

2022
2022
2024
2024

Publication Types

Select...
7
1

Relationship

0
8

Authors

Journals

citations
Cited by 38 publications
(37 citation statements)
references
References 0 publications
1
16
0
20
Order By: Relevance
“…Hal ini sejalan dengan hasil penelitian (Asyhari, 2015) yang menyatakan bahwa kurang tepatnya pemilihan sumber belajar dapat menjadi penyebab rendahnya kemampuan literasi sains siswa. Sumber belajar IPA sampai saat ini masih terbatas pada buku teks saja tanpa memberikan kesempatan pada siswa untuk belajar secara langsung sehingga pembelajaran di dalam kelas menjadi membosankan (Suparya et al, 2021).…”
Section: Pendahuluanunclassified
See 1 more Smart Citation
“…Hal ini sejalan dengan hasil penelitian (Asyhari, 2015) yang menyatakan bahwa kurang tepatnya pemilihan sumber belajar dapat menjadi penyebab rendahnya kemampuan literasi sains siswa. Sumber belajar IPA sampai saat ini masih terbatas pada buku teks saja tanpa memberikan kesempatan pada siswa untuk belajar secara langsung sehingga pembelajaran di dalam kelas menjadi membosankan (Suparya et al, 2021).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Selain itu juga, keadaan di lapangan jumlah SDM yang memadai masih sangat kurang dalam dunia pendidikan pada jenjang sekolah dasar dan menengah. Keterisian jumlah guru pada satuan pendidikan masih sangat kurang, hal ini juga menjadi pemicu tidak optimalnya proses pembelajaran sains di kelas (Suparya et al, 2021).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Hasil studi PISA tahun 2015 mempresentasikan bahwa prestasi sains siswa Indonesia berada pada peringkat 69 dari 76 negara dengan skor rata-rata 403 (Narut & Supardi, 2019). Hasil studi TIMSS tahun 2015 menunjukkan prestasi sains siswa Indonesia menduduki 44 dari 49 negara dengan skor rata-rata sains 397 (Suparya et al, 2022). Studi yang dilakukan PISA dan TIMSS menunjukkan secara empiris bahwa skor yang diraih Indonesia dalam bidang sains, siswa Indonesia masih rendah.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Studi yang dilakukan PISA dan TIMSS menunjukkan secara empiris bahwa skor yang diraih Indonesia dalam bidang sains, siswa Indonesia masih rendah. Berdasarkan studi tersebut, disampaikan bahwa salah satu penyebab rendahnya keterampilan menganalisis siswa adalah pembelajaran di sekolah masih menerapkan sistem teacher-centered, dimana guru dijadikan sebagai sumber pengetahuan satu-satunya (Suparya et al, 2022).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Penelitian ini menggunakan metode survey langsung ke lokasi penelitian (Suparya et al, 2022;Sari & Hadijah, 2017;Fauzy & Nurfauziah, 2021). Lokasi penelitian ditentukan secara purposive sampling (Astia, 2020).…”
Section: Metodeunclassified