Tujuan: Penelitian ini bertujuan mengetahui korelasi resistive index ginjal dengan proteinuria pada pasien diabetes melitus tipe 2. Metode: Penelitian ini dilakukan di Bagian Radiologi RS Pendidikan Universitas Hasanuddin Makassar pada Maret s/d Juni 2019. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan kajian potong lintang. Pertama dilakukan penilaian proteinuria, perhitungan eGFR, dan melakukan ultrasonografi Doppler sehingga mendapatkan nilai resistive index. Analisis data statistik melalui uji korelasi Spearman. Sampel penelitian ini sebanyak 82 sampel dengan 41 sampel disertai proteinuria dan dengan 41 sampel tanpa disertai proteinuria. Hasil: Penelitian menunjukkan korelasi kuat antara resistive index ginjal dengan proteinuria (r=0,449 dan r=0,551) dan memiliki hubungan yang signifikan (p<0,0001). Untuk korelasi resistive index ginjal dengan eGFR terdapat korelasi yang kuat (r=0,604 dan r=0,666) serta hubungan yang signifikan (p<0,0001). Dan terdapat korelasi yang cukup antara proteinuria dengan eGFR serta memiliki hubungan yang signifikan (r=0,449; p<0,0001). Simpulan: Semakin tinggi kadar proteinuria, maka semakin tinggi nilai resistive index ginjal pada pasien diabetes melitus tipe 2. Terdapat hubungan yang cukup kuat antara resistive index ginjal kanan dan kiri dengan eGFR pada pasien diabetes melitus tipe 2. Dimana semakin tinggi nilai resistive index ginjal, maka semakin rendah nilai eGFR (semakin tinggi stadium PGK).