Serangga hama gudang dapat menyebabkan penolakan konsumen dan kerugian ekonomi berkaitan dengan masalah mutu atau persyaratan fitosanitari. Keefektifan perangkap serangga pada komoditas bungkil kopra yang disimpan masih belum banyak diketahui. Penelitian dilakukan untuk menentukan keefektifan tiga jenis perangkap serangga dalam mendeteksi serangga hama gudang pada bungkil kopra. Perangkap serangga yang diuji terdiri atas perangkap jebakan, perangkap colokan, dan perangkap cahaya dari lampu ultraviolet (UV) blacklight dan LED (light emiting diode). Penelitian dilakukan di Laboratorium Entomologi SEAMEO BIOTROP dan dua gudang penyimpanan bungkil kopra (GPBK) di Bitung, Sulawesi Utara. Percobaan di laboratorium menggunakan rancangan acak lengkap faktorial yang terdiri atas dua faktor dan empat ulangan. Faktor pertama adalah jenis perangkap serangga, yaitu perangkap jebakan, perangkap colokan, dan perangkap colokan dengan LED UV dan faktor kedua adalah spesies serangga, yaitu Tribolium castaneum (Herbst) dan Lasioderma serricorne (Fabricius). Percobaan di gudang penyimpanan menggunakan rancangan acak kelompok tersarang, yaitu spesies serangga terperangkap tersarang pada masing-masing perangkap serangga yang digunakan di GPBK. Hasil pengujian di laboratorium menunjukkan perangkap colokan lebih banyak menangkap serangga (30,4%) yang berbeda nyata dibandingkan dengan perangkap jebakan (17,3%), tetapi serangga yang tertangkap tidak berbeda nyata antara perangkap colokan dengan perangkap colokan dengan LED UV (21%). Pengujian di gudang menunjukkan bahwa perangkap colokan lebih efektif dalam memerangkap T. castaneum dan Tenebroides mauritanicus dibandingkan perangkap serangga lainnya, sedangkan perangkap colokan dengan LED UV lebih efektif dalam mendeteksi L. serricorne and Necrobia rufipes (Fabricius) di GPBK.