2016
DOI: 10.5614/jrcp.2016.27.1.2
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Ruang Permukiman Tradisional Jawa Berbasis Perlindungan

Abstract: Abstrak. Manusia dan masyarakat tradisional

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
1
1

Citation Types

0
1
0
3

Year Published

2017
2017
2024
2024

Publication Types

Select...
2
1

Relationship

0
3

Authors

Journals

citations
Cited by 3 publications
(4 citation statements)
references
References 0 publications
0
1
0
3
Order By: Relevance
“…Without the source of life that originates "upstream", the existence of "middle" and "downstream" also becomes meaningless. This Sundanese spatial pattern is very different from the hierarchical and single-centered Javanese spatial pattern (Lombard, 2005c) in which the periphery has meaning as the basis of protection for the center (Santosa, 2016).…”
Section: The Absence Of a Center And The Concept Of Egalitarian-ecolomentioning
confidence: 93%
“…Without the source of life that originates "upstream", the existence of "middle" and "downstream" also becomes meaningless. This Sundanese spatial pattern is very different from the hierarchical and single-centered Javanese spatial pattern (Lombard, 2005c) in which the periphery has meaning as the basis of protection for the center (Santosa, 2016).…”
Section: The Absence Of a Center And The Concept Of Egalitarian-ecolomentioning
confidence: 93%
“…Desa ini memiliki beberapa keunikan atau ciri khas yaitu budaya yang masih kental yang menambah daya tarik wisatawan untuk berkunjung ke Desa Petungsewu. Penduduk di Desa Petungsewu membentuk suatu komunitas pemukiman dengan sebutan komunitas masyarakat aboge (Santosa, 2016).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Tempat ini dikeramatkan karena merupakan tempat bersemayamnya roh leluhur, biasanya roh pendiri desa (yang mbabat alas). Masyarakat Jawa menghormati dan memuliakan leluhur, mereka menjadi perantara antara yang masih hidup dengan Tuhan/Dewa (Santosa 2016;Rukmi 2014;Sujarno 2009). Anugerah, kemakmuran, keamanan, dan kesejahteraan mereka yang masih hidup tidak terlepas dari peran leluhur yang telah meninggal.…”
Section: Tema 2: Sumber Airunclassified
“…Menurut Wurianto ( 2009), candi di Telaga Sumberawan adalah punden mata air. Sumber air dijaga dengan hati-hati agar tidak ada perilaku yang mempengaruhi air sumber, antara lain dengan mitosmitos (Santosa 2016). Berbeda dengan punden pada mbelik pada umumnya, di Telaga Sumberawan Gambar 1.…”
Section: Tema 2: Sumber Airunclassified