This research is about the school well-being for acceleration class's students in SMA Negeri 8 Yogyakarta. The Researcher wanted to describe the school well-being and its main factors which contributed to acceleration students' school well-being in SMA Negeri 8 Yogyakarta. The data was collected by interview, observation, and documentation study. The research subject was taken with purposive sampling a number of 39 students. The analysis of data using data triangulation technique. The research showed that the school well-being of acceleration students in SMA Negeri 8 Yogyakarta were described as well perceived on school infrastructure, excellent individual capital, unwell learning design management, well interpersonal school interaction, well school management, and perceived parental support. The result of this research can be used as the school's fundamental consideration in creating learning atmosphere which led to well-being school condition.
Keywords: school well-being, acceleration, learning atmosphere, triangulation techniquePenelitian ini merupakan penelitian tentang gambaran school well-being pada peserta didik kelas akselerasi di SMA Negeri 8 Yogyakarta. Penelitian bertujuan untuk mendeskripsikan school well-being dan untuk mengetahui faktor-faktor yang berkontribusi terhadap school well-being siswa kelas akselerasi. Data yang dihimpun oleh peneliti, ditempuh melalui tiga cara yaitu, wawancara, observasi dan studi dokumen. Subjek penelitian diambil dengan purposive sampling sejumlah 39 siswa. Analsis data menggunakan teknik trianggulasi data. Hasil penelitian menunjukkan gambaran school well-being siswa akselerasi di SMA Negeri 8 Yogyakarta adalah well perceived on school infrastructure, excellent individual capital, unwell learning design management, well interpersonal school interaction, well school management, dan perceived parental support. Hasil penelitian ini dapat dijadikan dasar pertimbangan sekolah dalam menciptakan iklim belajar yang mengarah pada kondisi sekolah yang well being.Kata kunci : school well-being, akselerasi, iklim belajar, teknik triangulasi
PendahuluanPengalaman sekolah yang kurang menyenangkan dapat menjadi sumber stres yang signifikan dan mengurangi kualitas hidup bagi peserta didik (Huebner & McCullough, 2000). Pernyataan Huebner dan McCullough didukung dengan penelitian Fatimah (2010), yang menunjukkan bahwa semakin tinggi stres yang dialami siswa, maka akan diikuti dengan semakin buruknya penilaian siswa terhadap sekolahnya. Ketika siswa mengalami kejenuhan, maka ia akan merasa tidak memiliki hubungan sosial yang baik dan pemenuhan dirinya di sekolah terasa seperti diabaikan. Pendapat tersebut sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Torsheim (Fatimah, 2010) bahwa stres yang dialami oleh siswa akan memberikan dampak yang buruk pada hubungan interpersonal, kemudian keadaan stres tersebut dapat membuatnya merasa bahwa iklim belajar di sekolahnya tidak menyenangkan.Kondisi sekolah yang tidak menyenangkan, menekan, dan membosankan akan berakibat pada pola siswa yang bereaks...