Bullying di kalangan siswa masih terjadi dengan intensitas yang cenderung meningkat dalam berbagai bentuk. Terus berulangnya kejadian bullying di sekolah menunjukkan bahwa kasus tersebut tidak mudah untuk dihilangkan. Penelitian ini bertujuan untuk menggali aktivitas di sekolah yang rentan dan memungkinkan terjadinya bullying di kalangan siswa. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Adapun setting penelitian ini adalah sekolah menengah atas (SMA) di Yogyakarta. Pengumpulan data dilakukan melalui focus group discussion (FGD) dan wawancara. Subjek penelitian adalah kepala sekolah, guru, dan siswa. Analisis data menggunakan model interaktif dari Miles Huberman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bullying di kalangan siswa dapat terjadi secara individual maupun secara kolektif. Bullying di kalangan siswa dapat berbentuk, bullying verbal, bullying fisik, bullying emosional, dan bullying di dunia maya. Bullying di kalangan siswa dapat terjadi di kelas, di luar kelas, di sekolah, di luar sekolah, dan di ruang maya/media sosial. Kegiatan sekolah yang melibatkan siswa secara massal seperti turnamen olahraga dan lomba supporter, juga rawan terjadi bullying di kalangan siswa. Saat ini kehadiran media sosial menjadi ruang baru bagi berlangsungnya cyber bullying melalui teks atau kata-kata.