Seni Pertunjukan Tradisional Dulmuluk: Revitalisasi and Apresiasi Mahasiswa

Nurhayati, Nurhayati; Subadiyono, Subadiyoni; Suhendi, Didi

doi:10.21831/ltr.v14i2.7200

Cited by 6 publications

(6 citation statements)

References 0 publications

Supporting

Mentioning

Contrasting

Unclassified

Order By: Relevance

“…Terdapat empat aspek dalam keterampilan berbahas yakni keterampilan menyimak, berbicara, membaca dan menulis (Hasibuan, 2019;Mulyati, 2014;Syahputra, 2015). Menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi dengan tidak ada tatap muka secara langsung dengan pihak lain (Agusrita et al, 2020;Nurhayati et al, 2018;Saonah, 2018). Keterampilan menulis tidak didapatkan secara alamiah, teteapi merupakan hasil dari sebuah proses pembelajaran dan ketekunan dalam berlatih.…”

Section: Pendahuluanunclassified

Penerapan Model Pembelajaran PjBL dengan Media Audio Visual untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Teks Diskusi

Budiyanti,

Mohzana,

Aminah

2023

KIBASP

View full text Add to dashboard Cite

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan menulis teks diskusi pada siswa SMAN 6 Mataram dengan menggunakan media audio visual.Model pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini ialah Project Based Learning (PjBL). Sampel penelitian ini adalah siswa kelas X8 yang terdiri dari 34 orang. Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan memadukan lesson study.Penelitian ini dilakuakan dengan 2 siklus. Setiap siklus terdiri dari empat tahapan yakni perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi.Selama penelitian ditugaskan untuk menyusun teks diskusi yang terstruktur dan koheren.Hasil penelitian menunjukan peningkatan hingga 85%, yang ditunjukan dari hasil kerja siswa. Jadi, hal ini membuktikan bahwa penggunaan model pembelajaran PjBL dengan media audio visual lebih efektif dalam memantik ide, gagasan, atau berfikir kritis siswa sehingga dapat meningkatkan kemampuan menulis dalam teks diskusi. Kata kunci: Audio Visual, Project Based Learning (PjBL), Teks Diskusi

show abstract

Section: Pendahuluanunclassified

Penerapan Model Pembelajaran PjBL dengan Media Audio Visual untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Teks Diskusi

Budiyanti,

Mohzana,

Aminah

2023

KIBASP

View full text Add to dashboard Cite

show abstract

“…Hal tersebut bisa dilihat dari hasil pertunjukan Dulmuluk (Nurhayati et al, 2015). (Suyasa, et al, 2020).…”

Section: Pendahuluanunclassified

Rancang Bangun Naskah Lontar Sebagai Seni Pertunjukan Untuk Sastra Pariwisata

Agusman

Azizurrohman

Mashar³

2022

MAB

View full text Add to dashboard Cite

Keberadaan naskah kuno dalam bentuk naskah lontar belum dijadikan sebagai bahan pengembangan pariwisata secara komprehensif. Hal tersebut tampak pada beberapa kegiatan pariwisata budaya yang masih kurang pemanfaatan naskah kuno khususnya naskah lontar. Dengan demikian, tulisan ini membahas tentang naskah lontar Lombok dari sisi rancang bangun sebagai seni pertunjukan untuk sastra pariwisata. Penelitian ini dilakukan di Lombok Tengah dengan dialek meriaq meriku, yaitu wilayah Pujut dan wilayah Bonjeruk (Jonggat) karena kedua daerah tersebut memiliki kebudayaan yang sama. Penelitian ini bersifat kualitatif dengan pendekatan etnografi dengan teknik wawancara yang ditujukan kepada tokoh adat dan budayawan. Data penelitian ini ialah deskrispsi naskah dan klasifikasi naskah berdasarkan tema yang profan dan sakral serta deskripsi mengenai rancang bangun naskah sebagai seni pertunjukan. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 12 naskah (lontar) yang populer, yaitu Rengganis, Labang Kare, Madang Sekar, Bang Bari, Joharsah, Kayat Nabi, dan Junglengge yang diklasifikasikan sebagai naskah yang bersifat profan dan Indar Jaye, Jati Suare, Prudak Sine, Markum, dan Puspe Kerma sebagai naskah yang bersifat sakral. Naskah yang bersifat profan tersebut disusun dalam konsep rancang bangun seni pertunjukan dalam bentuk pertunjukan teater dengan mengambil cerita dari naskah lontar atau festival memaos naskah lontar. Konsep rancang bangun seni pertunjukan tersebut disusun menggunakan empat A, yaitu atraksi yang merujuk kepada atraksi atau kegiatan seni pertunjukan teaterdan memaos (membaca) naskah lontar, aksesibilitas yang merujuk kepada akomodasi dan cara operasional dari atraksi tersebut, amenitias yang merujuk kepada konsep pembentukan rasa kesenangan dan kenyamanan dalam konteks wisata dan layanan tambahan berupa kegiatan atau hal-hal kecil yang mendukung kegiatan atraksi sebagai komponen utama. Rancang bangun tersebut harus dilakukan dengan perencanaan dan penyusunan yang komprehensif agar SDA dan SDM bisa dimanfaatkan dengan baik menuju sastra untuk pariwisata budaya berkelanjutan.

show abstract

“…Keempat, selalu berserah diri dan takut terhadap tuhan. Hal tersebut sesuai dengan prinsip Sultan Abdul Muluk yaitu selalu meminta pertolongan dan takut kepada Allah SWT sehingga ia memelihara diri dengan memerintah dengan bijaksana Nurhayati, et al, 2016).…”

Section: Penguatan Karakter Mahasiswa Melalui Teater Dulmulukunclassified

Pementasan Teater Dulmuluk Dalam Upaya Penguatan Pendidikan Karakter Di Lingkungan Perguruan Tinggi

Wijaya,

Sariyatun,

Ediyono

2021

SEEDS

View full text Add to dashboard Cite

<em><span>The character of students in the current era of globalization does not reflect to be a successor of the nation. This can be seen from the large amount of violence, cyberbullying, the lack of humanism among students, the culture of plagiarism, and what is worse is that there is a sense of pride in foreign cultures. These cases are of course very inversely proportional to the noble values of Pancasila which have been instilled by every higher education institution in Indonesia. To overcome this, of course, higher education institutions must continue to develop and develop character education which aims to ensure a dignified future of the nation and has a character that is in accordance with the values of Pancasila. Therefore, higher education institutions play an important role in character education in every activity. One of the efforts that must be tried by higher education institutions is to utilize local cultural products as a medium for character education learning. The existence of positive values in indigenous cultural products such as the Dulmuluk theater that developed in Palembang society will certainly elevate and develop the character of students into a quality generation, and capable of mastering science, technology and art.</span></em>

show abstract

Seni Pertunjukan Tradisional Dulmuluk: Revitalisasi and Apresiasi Mahasiswa

Cited by 6 publications

References 0 publications

Penerapan Model Pembelajaran PjBL dengan Media Audio Visual untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Teks Diskusi

Penerapan Model Pembelajaran PjBL dengan Media Audio Visual untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Teks Diskusi

Rancang Bangun Naskah Lontar Sebagai Seni Pertunjukan Untuk Sastra Pariwisata

Pementasan Teater Dulmuluk Dalam Upaya Penguatan Pendidikan Karakter Di Lingkungan Perguruan Tinggi

Contact Info

Product

Resources

About