2015
DOI: 10.9755/ejfa.2015-05-212
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Shoot Tips Derived-Somatic Embryogenesis in Mass Propagation of Dendrobium Indonesia Raya and #8216;Ina and #8217;

Abstract: An effective and efficient in vitro propagation system has important roles in preparing and producing high quality-seedlings of Dendrobium for commercial scale. The objective of this research was to establish an effective and efficient embryogenic callus (EC) proliferation method using bioreactor system and regeneration EC into plantlet for producing high quality seedlings of Dendrobium Indonesia Raya 'Ina'. Differences in callus densities (5, 10, 15, and 20 g callus in 250 mL medium), aeration levels (2.5, 5.… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1
1
1

Citation Types

1
4
0
6

Year Published

2017
2017
2024
2024

Publication Types

Select...
7

Relationship

2
5

Authors

Journals

citations
Cited by 7 publications
(11 citation statements)
references
References 18 publications
1
4
0
6
Order By: Relevance
“…Percobaan disusun menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) faktorial, dua faktor dengan lima ulangan. Faktor pertama adalah tiga media inisiasi, yaitu MI-1 (1,5 mg/l TDZ + 0,5 mg/l BAP) sebagai kontrol (Rachmawati et al 2015& Rachmawati et al 2016), MI-2 (2,5 mg/l metathopolin (mT) + 0,05 mg/l BAP), dan MI-3 (5,0 mg/l mT + 0,05 mg/l BAP). Semua perlakuan menggunakan media dasar setengah kekuatan Murashige and Skoog (½ MS) dengan penambahan 20 g/l sukrosa dan 2 g/l gelrite.…”
Section: Inisiasi Kalus Embriogenik D 'Balithi Cf22-58'unclassified
See 1 more Smart Citation
“…Percobaan disusun menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) faktorial, dua faktor dengan lima ulangan. Faktor pertama adalah tiga media inisiasi, yaitu MI-1 (1,5 mg/l TDZ + 0,5 mg/l BAP) sebagai kontrol (Rachmawati et al 2015& Rachmawati et al 2016), MI-2 (2,5 mg/l metathopolin (mT) + 0,05 mg/l BAP), dan MI-3 (5,0 mg/l mT + 0,05 mg/l BAP). Semua perlakuan menggunakan media dasar setengah kekuatan Murashige and Skoog (½ MS) dengan penambahan 20 g/l sukrosa dan 2 g/l gelrite.…”
Section: Inisiasi Kalus Embriogenik D 'Balithi Cf22-58'unclassified
“…Ketersediaan teknologi perbanyakan yang efektif dan efisien merupakan salah satu komponen penting untuk mendukung komersialisasi produk pemuliaan, khususnya terkait dengan penyediaan benih berkualitas. Protokol perbanyakan masal secara in vitro berbasis embrio somatik telah berhasil dikembangkan dan dilaporkan oleh yang berhasil mengembangkan protokol tersebut untuk Dendrobium 'Zahra FR-62' dan D. 'Gradita 31' ), D. 'Gradita 10' (Rachmawati et al 2014), dan D. Indonesia Raya 'Ina' (Rachmawati et al 2015), D. Sonia-28 (Julkiflee, Uddain & Subramaniam 2014), D. Sonia 'Ersakul' (Juntada et al 2015), dan D. aqueum (Parthibhan et al 2018). Protokol tersebut umumnya dimulai dari inisiasi embriogenesis, baik langsung maupun tidak langsung melalui kultur eksplan terpilih pada medium terseleksi, dilanjutkan dengan tahap perbanyakan/proliferasi kalus embriogenik dan atau embrio, pembentukan dan perkembangan embrio, perkecambahan embrio, penyiapan plantlet hingga aklimatisasinya.…”
unclassified
“…Proliferasi kalus selanjutnya dilakukan dalam erlenmeyer 100 ml berisi 25 ml media cair PM-12 (medium ½ MS + 0.5 mg L -1 TDZ + 0.10 mg L -1 BA + 150 mL L -1 AK) dengan kepadatan kalus 3 g dan kultur digojok di atas orbital shaker dengan kecepatan ± 100 rpm, disubkultur 3-4 kali dengan interval 1 bulan (Gambar 1B). Semua tahapan kultur diinkubasi pada kondisi terang 12 jam di bawah lampu fluorescent dengan intensitas cahaya 13 µmol m -2 s -1 pada 23.5 ± 1.1 °C (Rachmawati et al, 2015). Kalus yang tumbuh dan berproliferasi dengan baik digunakan sebagai kultur starter untuk optimasi perbanyakan masal KE menggunakan bioreaktor.…”
Section: Bahan Dan Metodeunclassified
“…Kalus yang dipanen dari bioreaktor dibilas dengan aquadest steril dan ditempatkan di atas kertas tissue steril dalam cawan petri, kemudian disimpan selama 3-7 hari pada suhu 18 ± 2 °C (Rachmawati et al, 2015). Percobaan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan delapan perlakuan media perkecambahan (MK), yaitu dua media dasar (½ MS dan 2 g L -1 pupuk majemuk NPK dengan perbandingan 32:10:10) dikombinasikan dengan empat perlakuan (tanpa zat pengatur tumbuh (zpt), 0.05 mg L -1 BA, 150 mL L -1 AK, dan kombinasi keduanya) dengan penambahan 20 g L -1 gula dan 7 g L -1 agar.…”
Section: Diferensiasi Dan Perkecambahan Embrio Somatik (Es) D Indoneunclassified
See 1 more Smart Citation