This paper discusses the nature of Muhammadiyah educational institutions and relates it to the diverse socio-religious background of Indonesian society. Renowned as the largest modernist Islamic movement in Indonesia and Southeast Asia, which promotes the purity of Islam, Muhammadiyah in fact has been faced with notions of religious and cultural pluralism, and therefore, it has to seeks ways of how to formulate Islam in plural society. This article is a theoretical exposition of Muhammadiyah and its encounters with religious pluralism, and how Muhammadiyah translates notions of pluralism into praxis in its educational institutions. This paper argues that educational institutions of Muhammadiyah have widened path for deepening inter-religious dialogue and interaction in the diversity of Indoensian society.Keywords: religious pluralism, education, da'wa, ideology, Muhammadiyah ABSTRAK Artikel ini mengkaji karakteristik lembaga pendidikan Muhammadiyah dan mengaitkannya dengan keragaman latarbelakang sosial-keagamaan masyarakat Indonesia. Dikenal sebagai gerakan Islam modernis di Indoensia dan di Asia Tenggara, yang mempromosikan kemurnian ajaran islam, Muhammadiyah nampaknya harus berhadapajn dengan keanekaragaman agama dan budaya dan untuk itu, Muhammadiyah mencoba mencari jalan bagaimana menerjemahkan islam dalam masyarakat plural. Tulisan ini merupakan kajian teoretis tentang Muhammadiyah dan interaksinya dengan masalah pluralisme agama, serta bagaimana Muhammadiyah menerjemahkan gagasan pluralisme agama ke dalam praksis di bidnag pendidikan. Artikel ini berpendapat bahwa lembaga pendidikan Muhammadiyah telah membuka jalan yang luas untuk hubungan dan dialog antar agama.