2017
DOI: 10.1063/1.4995108
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Should we learn culture in chemistry classroom? Integration ethnochemistry in culturally responsive teaching

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
2
1

Citation Types

0
39
0
12

Year Published

2018
2018
2023
2023

Publication Types

Select...
7
1

Relationship

2
6

Authors

Journals

citations
Cited by 42 publications
(51 citation statements)
references
References 9 publications
0
39
0
12
Order By: Relevance
“…The lecturer tried to develop a good relationship with the research participants prior to challenging their thinking. According to Rahmawati and Ridwan, (2017), teachers need to develop positive teacher-student relationships in order to empower their students. At the end of the lesson, the lecturer related the students' experiences to existing society values and their relationship to course aims.…”
Section: Values Reflectionsmentioning
confidence: 99%
“…The lecturer tried to develop a good relationship with the research participants prior to challenging their thinking. According to Rahmawati and Ridwan, (2017), teachers need to develop positive teacher-student relationships in order to empower their students. At the end of the lesson, the lecturer related the students' experiences to existing society values and their relationship to course aims.…”
Section: Values Reflectionsmentioning
confidence: 99%
“…Pendidik harus menyadari bahwa terdapat kaitan erat antara budaya dengan cara berpikir siswa (Gay, 2000). Integrasi latar belakang budaya siswa merupakan upaya untuk mendekatkan peserta didik dengan konteks pembelajaran dan kesadaran siswa terhadap identitas budayanya (Ladson & Billings, 1995;Rahmawati & Ridwan, 2017;Rahmawati & Taylor, 2017).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Salah satu model pembelajaran yang dapat diterapkan dalam pembelajaran adalah CRTT yang dikembangkan oleh Rahmawati & Ridwan (2017) and berdasarkan prinsip CRTT dan pembelajaran transformative yang terdiri dari 5 fase yaitu identifikasi diri (self identification), pemahaman budaya (cultural understanding), kolaborasi (collaboration), berpikir refleksi kritis (critical reflection), dan konstruksi transformatif (transformative construction). CRTT diadaptasi dari CRT yang merupakan pendekatan pembelajaran yang menghubungkan latar belakang siswa, pengalaman siswa, gaya belajar, dan karakteristik siswa untuk kepentingan akademiknya (Gay, 2000).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Menurut Gay (2000), culturally responsive teaching diintegrasikan melalui sejauh mana pengetahuan budaya peserta didik, pengalaman peserta didik, dan gaya belajar yang beragam agar dapat memberikan pengalaman belajar yang bermakna [23]. Penekanan budaya peserta didik tidak hanya dijadikan sebagai upaya mendekatkan peserta didik dengan konteks pembelajaran, akan tetapi dapat digunakan untuk menjembatani munculnya kesadaran peserta didik terhadap identitas budayanya [46,47]. Pada konteks ini pendidik juga diharapkan memahami identitas budayanya dalam menerapkan pendekatan ini.…”
Section: Pendekatan Culturally Responsiveunclassified
“…Pada penelitian yang telah dilakukan culturally responsive teaching diintegrasikan dengan etnokimia sebagai salah satu sarana integrasi budaya dalam pada prinsip pendekatan ini. Model pembelajaran yang dikembangkan pada penelitian ini terdiri dari tahapan 1) self identification, cultural understanding, collaboration, critical reflective thinking, dan transformative constructions [47], yang pada prinsipnya merupakan integrasi transformative learning dalam proses pembelajaran dan prinsip culturally responsive teaching oleh Hernandez, Morales, and Shroyer (2013) [49]. Berikut adalah beberapa contoh artikel etnokimia yang dikembangkan yang diintegrasikan dalam model pembelajaran, khususnya pada tahap cultural understanding.…”
Section: Pendekatan Culturally Responsiveunclassified