Kemiskinan merupakan permasalahan yang hingga kini masih belum selesai dan menjadi pekerjaan besar bagi Pemerintah di Indonesia. Jumlahnya kian meningkat setelah datangnya krisis ekonomi. Selain masalah layanan kesehatan, gizi anak, layanan pendidikan, rumah tidak layak huni juga menjadi masalah banyak masyarakat miskin. Oleh karenanya pemerintah melaksanakan program RS-Rutilahu (Rehabilitasi Sosial-Rumah Tidak Layak Huni) untuk membantu masyarakat miskin yang belum memiliki rumah yang layak huni. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi sekaligus mengetahui permasalahan yang ada dalam program RS-Rutilahu serta urutan prioritas masalahnya. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa, permasalahan yang paling urgent adalah; Komunikasi antara BKM dan penerima manfaat belum terbuka,transparan dan intensif dengan total nilai CARL sebesar 625. Kemudian disusul dengan Monev internal dan eksternal yang belum optimal dengan total nilai CARL sebesar 225. Dan yang ketiga Banyaknya jumlah usulan penerima manfaat tidak sebanding dengan jumlah kuota bantuan yang diasiapkan dengan total nilai CARL sebesar 150.