2021
DOI: 10.24127/trb.v10i1.1468
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Simulasi co-combustion batubara dan biomassa tandan kosong kelapa sawit tertorefaksi (torrefied biomass)

Abstract: Coal is still widely used as the main fuel in the industry, especially the power generation industry (PLTU), cement plants and etc. Coal is a fossil fuel whose availability is thinning and its fires produce CO2 emissions that cause a rise in greenhouse gas (GHG) concentricity. On the other biomass is an alternative energy source that is abundant, including empty bunches of oil palm (TKKS), but has poor combustion properties compared to coal when burned directly. The properties of biomass burning can be improve… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1

Citation Types

0
0
0
2

Year Published

2021
2021
2023
2023

Publication Types

Select...
2

Relationship

0
2

Authors

Journals

citations
Cited by 2 publications
(2 citation statements)
references
References 4 publications
0
0
0
2
Order By: Relevance
“…Hal ini membuktikan bahwa penggunaan subtitusi bahan bakar batubara menggunakan biomassa wood pellet dapat menurunkan emisi CO2 sebesar 0,2290 ton CO2-eq. Presentase penambahan biomassa yang digunakan seperti penambahan wood pellet apabila semakin banyak wood pellet digunakan maka kandungan polutan dari HC, CO dan NOx akan semakin berkurang dan menurunkan tingkat polusi udara [16].…”
Section: F153unclassified
“…Hal ini membuktikan bahwa penggunaan subtitusi bahan bakar batubara menggunakan biomassa wood pellet dapat menurunkan emisi CO2 sebesar 0,2290 ton CO2-eq. Presentase penambahan biomassa yang digunakan seperti penambahan wood pellet apabila semakin banyak wood pellet digunakan maka kandungan polutan dari HC, CO dan NOx akan semakin berkurang dan menurunkan tingkat polusi udara [16].…”
Section: F153unclassified
“…Analisis Kematangan kompos dapat dilakukan identifikasi pada beberapa aspek antara lain: Kelembapan, temperatur, dan pH. Kelembapan kompos menjadi parameter penting, karena pada dasarnya proses pengomposan terjadi pengurangan kadar air oleh mikroorganisme untuk melakukan metabolisme yang berpengaruh pada pasokan oksigen ke dalam kompos (Lestari, 2010;Kaleka, 2020).…”
Section: Analisis Kematangan Komposunclassified