Salah satu peralatan yang dapat memanfaatkan energi matahari adalah kolektor surya hybrid PV/T. Kolektor jenis ini merupakan gabungan antara panel surya dengan kolektor termal sehingga dapat menghasilkan energi listrik dan energi termal dalam waktu bersamaan. Namun jika terjadi peningkatan temperatur pada permukaan panel PV maka akan terjadi penurunan unjuk kerja dari panel PV tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sekaligus membandingkan unjuk kerja kolektor surya hybrid PV/T secara termal dan pressure drop berdasarkan perbedaan bentuk penampang pipa absorber. Penampang pipa yang dibandingkan adalah berbentuk persegi panjang dengan pipa bulat. Pendekatan atau tahapan penelitian yang dilakukan adalah melalui metode pengujian dan simulasi unjuk kerja kolektor PV/T. Proses pengujian diperlukan untuk mendapatkan data pembanding terhadap hasil simulasi yang dilakukan. Dalam penelitian ini metode pengujian unjuk kerja termal berdasarkan standar EN 12975 yang dilakukan secara indoor dengan menggunakan solar simulator. Proses simulasi menggunakan software CFD (Ansyst Fluent) untuk mengembangkan atau memprediksi unjuk kerja kolektor. Setelah proses validasi, Program Ansyst Fluent yang digunakan dapat diterima untuk mensimulasikan karakteristik kinerja kolektor PV/T karena terdapat perbedaan hasil eksperimen dengan simulasi sekitar 6 %. Lebih lanjut, hasil simulasi menunjukkan bahwa penggunaan pipa persegi mampu meningkatkan efisiensi termal kolektor PV/T dibandingkan dengan penggunaan pipa bundar. Namun terdapat kenaikan nilai pressure drop pada penggunaan pipa persegi lebih tinggi sekitar 11.49% dari pipa bundar.
The heating value of solid fuels obtained from torrefied MSW reaches 6,000 kcal/kg so that it has the potential to replace coal. The challenge faced today is how to develop a continuous reactor system to get solid fuel from torrefied MSW. The objective of this study is to simulate torrefaction process using ASPEN TM software on a continuous system with a tubular reactor. MSW feed capacity of 5 kg/hr with variation of moisture content about 30-80%. The simulation system consists of a drying reactor (Rstoic), a reactor of torefaction (RYield), a separator and a splitsparator. The drying process retained at temperature 100°C and torefaction temperature at 275°C, occurring continuously on the tubular reactor. The simulation results show that the mosture content content of MSW has significant effect on the energy requirement in the drying and torefaction process. The energy required for torefaction increased by about 1.6 kW to 3.4 kW in a 30-80% moisture content variation, while solid fuel production decreased by about 2.1 kg/hr to 0.6 kg/hr
Untuk mengetahui karakteristik unjuk kerja kolektor surya ini dapat digunakan metode CFD (Computational Fluid Dynamic). CFD memberikan kemudahan untuk menganalisis karakterisrik aliran fluida yang berkaitan dengan distribusi temperatur dan tekanan yang terjadi. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis karakteristik unjuk kerja termal dan pressure drop pada kolektor surya pelat datar menggunakan metode CFD. Langkah-langkah yang dibutuhkan dalam proses simulasi CFD adalah: desain dan name selection geometri, meshing, pemilihan metode radiasi, pemilihan jenis material dan input kondisi batas. Proses iterasi simulasi ditunjukkan oleh grafik “residual” yang konvergen dengan hasil simulasi berupa kontur temperatur dan tekanan. Kemudian proses validasi dilakukan terhadap hasil simulasi dengan cara membandingkannya dengan data eksperimen. Langkah selanjutnya mensimulasikan unjuk kerja kolektor surya berdasarkan variasi laju aliran massa fluida dan variasi jarak antara pipa (W). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa peningkatan laju aliran massa fluida sebesar 0,005 kg/s (dalam range 0,005 - 0,02 kg/s) mengakibatkan temperatur keluar fluida kerja akan mengalami penurunan sekitar 2°C. Sementara itu penggunaan jarak antara pipa (W) 40 mm jika dibandingkan dengan jarak antara pipa (W) 80 mm akan meningkatkan temperatur keluar fluida kerja sebesar 3,9°C.
Cadangan minyak bumi semakin menipis, hal ini disebabkan meningkatnya ekonomi dan pertumbuhan penduduk sejalan dengan menigkatnya komsumsi energi. Selain itu juga disebabkan oleh meningkatnya jumlah kendaraan transportasi. Ketergantungan energi listrik dengan bahan bakar fosil, khususnya batubara di provinsi Lampung, dinilai masih cukup besar. Batubara sendiri diperkirakan dapat bertahan hingga 70 tahun mendatang, sementara cadangan batubara global diperkirakan akan habis sekitar 109 tahun kedepan dengan demikian diupayakan lebih intensif ke arah diversifikasi energi untuk mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar fosil, dan biomassa yang paling banyak dan berpotensi di Indonesia adalah kelapa sawit. Pada penelitian ini, kegiatan eksperimen melakukan pengujian produk limbah tandan kosong kelapa sawit yang dihasilkan oleh reaktor torefaksi kontinu tipe tubular menggunakan sistem pemanas oil jacket sebagai media torefaksi. Pengujian proksimat menunjukan bahwa semakin tinggi kandungan fixed carbon akan meningkatkan nilai kalor dari produk padatan hasil torefaksi, semakin meningkatnya temperatur pada proses torefaksi maka produk tandan kosong kelapa sawit semakin mempunyai emisi dan mempunyai sifat hydrophobic yang baik, nilai kalor produk padatan hasil torefaksi tandan kosong kelapa sawit berkisar antara 16357.23 – 21083.98 kJ, setara dengan batubara subbituminous C yang memiliki nilai kalor sebesar 19300 – 2100 kJ.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.