Untuk mengetahui karakteristik unjuk kerja kolektor surya ini dapat digunakan metode CFD (Computational Fluid Dynamic). CFD memberikan kemudahan untuk menganalisis karakterisrik aliran fluida yang berkaitan dengan distribusi temperatur dan tekanan yang terjadi. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis karakteristik unjuk kerja termal dan pressure drop pada kolektor surya pelat datar menggunakan metode CFD. Langkah-langkah yang dibutuhkan dalam proses simulasi CFD adalah: desain dan name selection geometri, meshing, pemilihan metode radiasi, pemilihan jenis material dan input kondisi batas. Proses iterasi simulasi ditunjukkan oleh grafik “residual” yang konvergen dengan hasil simulasi berupa kontur temperatur dan tekanan. Kemudian proses validasi dilakukan terhadap hasil simulasi dengan cara membandingkannya dengan data eksperimen. Langkah selanjutnya mensimulasikan unjuk kerja kolektor surya berdasarkan variasi laju aliran massa fluida dan variasi jarak antara pipa (W). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa peningkatan laju aliran massa fluida sebesar 0,005 kg/s (dalam range 0,005 - 0,02 kg/s) mengakibatkan temperatur keluar fluida kerja akan mengalami penurunan sekitar 2°C. Sementara itu penggunaan jarak antara pipa (W) 40 mm jika dibandingkan dengan jarak antara pipa (W) 80 mm akan meningkatkan temperatur keluar fluida kerja sebesar 3,9°C.
Kolektor surya pelat datar sering digunakan dalam memanfaatkan energi surya. Kolektor ini memiliki keuntungan yaitu dapat menyerap dengan baik radiasi matahari. Untuk mengkarakteristik unjuk kerja kolektor surya dapat digunakan metode Computational Fluid Dynamic (CFD). CFD memberikan kemudahan untuk menganalisis karakterisrik aliran fluida. Tujuan dari penelitian ini adalah melihat karakteristik unjuk kerja termal dan pressure drop kolektor surya pelat datar aliran spiral dan serpentine menggunakan CFD. Langkah-langkah yang dibutuhkan dalam proses simulasi CFD meliputi: desain dan name selection geometri. meshing. pemilihan metode radiasi. pemilihan jenis material dan input kondisi batas. Kemudian proses validitas dilakukan terhadap hasil simulasi dengan cara membandingkan dengan data eksperimen aliran serpentine. Langkah selanjutnya mensimulasikan kolektor surya pelat datar aliran spiral dengan metode CFD kemudian hasilnya dibandingkan dengan hasil data simulasi aliran serpentine. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa untuk jenis aliran spiral setiap kenaikan laju aliran massa sebesar 0.005 kg/s maka temperatur maksimal fluida kerja akan mengalami penurunan sebesar 2°C. Kemudian pada laju aliran massa terbesar yaitu 0.02 kg/s. pressure drop maksimal fluida kerja (air) ialah 1339 Pa. Penggunaan jenis aliran spiral pada kolektor surya pelat datar akan meningkatkan nilai temperatur keluar fluida kerja (Tout) sebesar 3.14 % dan menurunkan temperatur permukaan kolektor sebesar 6.4 % serta pressure drop fluida sebesar 15.08 %. Flat plate solar collectors are often used in harnessing solar energy. This collector has the advantage of being able to absorb solar radiation well. To characterize the performance of the solar collector. the Computational Fluid Dynamic (CFD) method can be used in the present study. CFD provides benefits for analyzing fluid flow characteristics. The purpose of this research is to characterize the thermal performance and pressure drop of spiral and serpentine tube solar collectors using the CFD method. The steps required in the CFD simulation process include the design and selection of geometry names. meshing. radiation planning. selection of material types and input conditions of boundary conditions. Then the validity process is carried out and compared to those obtained from experimental data. The next step is to simulate for both the thermal performance and pressure drop of spiral and serpentine flow solar collectors flat using the CFD method. In comparison with the serpentine flow type. the use of the spiral flow type on the flat plate solar collector will increase the value of the outlet working fluid temperature (Tout) by 3.14%. Otherwise. the use of the spiral flow type will reduce collector surface temperature by about 6.4 % respectively and the pressure drop of working fluid by about 15.08%.
Pekon Negeri Sakti, Gedong Tataan District has a location close to the flow of rivers with a small discharge and has been used by some residents to become fish farming ponds. So far, the problem is the lack of lighting for fish ponds and the large number of illegal fishing in the local area at night. Problems faced by Partners can be overcome by looking at the potential of natural resources at partner locations. Judging from the potential of natural resources in the location, there is a river flow that can be used as a pico-hydro power plant or pico scale PLTA. The general goal of this service is to implement appropriate technology in areas near river flows as a source of electricity. The manufacture of microhydro power plants starts from measuring the potential of water, designing turbines and generators, then observing the working system and estimating the electrical power that will be generated. From the survey results, it is known that the water discharge is 2 liters/second and has a fall height or head of 0.5 m. The manufacture of pico-hydro power plant using a screw turbine is capable of producing 5 watts of electrical power. The power generated can be useful for residents for continuous lighting around the pond and at the same time to overcome the potential for illegal fishing at night.
Mikrokontroler merupakan alat sistem kendali perangkat elektronika yang dibangun untuk dapat mematikan dan menghidupkan perangkat elektronika. Arduino merupakan salah satu mikrontroler yang mudah diaplikasikan untuk sistem kendali teknologi sederhana, seperti: keran otomatis, sistem kontrol rumah, sistem pengaman cerdas dan lain-lain. Langkah-langkah proses pembuatan meliputi: perancangan sistem, pemilihan sensor dan aktuator, sistem otomasi, desain kontrol, pembuatan perangkat keras dan pembuatan perangkat lunak. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan dasar dan peningkatan keterampilan tentang pembuatan karya teknologi sederhana menggunakan mikrokontroler Arduino kepada siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) Al-Husna, Bandar Lampung. Selain itu, kegiatan pengabdian ini juga diharapkan dapat menjadi salah satu sarana peningkatan pemahaman dan kesadaran masyarakat terhadap Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik (FT) Universitas Lampung (Unila). Hasil free test dan post test menunjukkan bahwa pengetahuan peserta meningkat secara signifikan untuk semua materi yang disampaikan. Jumlah peserta mengerti yang awalnya hanya berkisar antara 27-30% setelah diberikan materi menjadi meningkat drastis hingga kisaran jumlah peserta yang mengerti mencapai 90%. Dengan adanya hasil yang positif tersebut, diharapkan kegiatan diseminasi teknologi maju oleh Dosen FT Unila dari berbagai jurusan diharapkan dapat ditingkatkan lagi di masa yang akan datang.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.