2019
DOI: 10.33701/jiwbp.v8i2.284
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

SINERGI TNI AD DENGAN POLRI DAN PEMERINTAH DAERAH DALAM PENANGANAN KONFLIK SOSIAL (Studi Kasus Di Kota Tarakan)

Abstract: This paper would like to describe the synergy of Indonesia Army (Kodim 0907 / Tarakan) with Police (Police of Tarakan) and Government (Local Government of Tarakan City) in handling social conflict in the community, covering conflict prevention, conflict stopping and conflict recovery. The multi-ethnic and multicultural area of Tarakan City is very vulnerable to social conflicts that can not be handled only by Kodim 0907 / Tarakan alone, but involving other related parties, such as the Tarakan Police and the Ta… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1

Citation Types

0
0
0
1

Year Published

2021
2021
2021
2021

Publication Types

Select...
1

Relationship

0
1

Authors

Journals

citations
Cited by 1 publication
(1 citation statement)
references
References 0 publications
0
0
0
1
Order By: Relevance
“…Kesukuan yang tinggi mengakibatkan kecenderungan untuk memandang kecil pada suku bangsa lain, hal ini kurang baik dalam kehidupan multikultural. Subagyo, A., & Rusfiana, Y. (2018) mengatakan bahwa ego sektoral antar instansi dalam menangani konflik sosial di tengah masyarakat, yaitu ada instansi yang merasa paling berwenang dalam menangani konflik sosial, ada instansi yang lepas tangan dalam menangani konflik sosial, dan ada pula instansi yang cenderung menyalahkan pihak lain, sebagai akibat dari mis komunikasi dan mis persepsi, yang bisa mempengaruhi penanganan konflik sosial di tengah masyarakat.Ini pula yang menjadi embrio perselisihan antar kelompok suku bangsa.…”
Section: Exposure Konflik Media Nasionalunclassified
“…Kesukuan yang tinggi mengakibatkan kecenderungan untuk memandang kecil pada suku bangsa lain, hal ini kurang baik dalam kehidupan multikultural. Subagyo, A., & Rusfiana, Y. (2018) mengatakan bahwa ego sektoral antar instansi dalam menangani konflik sosial di tengah masyarakat, yaitu ada instansi yang merasa paling berwenang dalam menangani konflik sosial, ada instansi yang lepas tangan dalam menangani konflik sosial, dan ada pula instansi yang cenderung menyalahkan pihak lain, sebagai akibat dari mis komunikasi dan mis persepsi, yang bisa mempengaruhi penanganan konflik sosial di tengah masyarakat.Ini pula yang menjadi embrio perselisihan antar kelompok suku bangsa.…”
Section: Exposure Konflik Media Nasionalunclassified