Sektor pertanian menjadi sektor yang menjajikan di masa depan, tetapi di Indonesia sektor pertanian belum berkembang dengan baik dikarenakan banyak faktor seperti kepemilikan lahan yang bersifat perseorangan yang cenderung sempit, anak muda yang tidak mau melanjutkan usaha orang tua dalam bertani, kemudian 60% para petani di Indonesia masih mengandalkan sistem pertanian tradisional, tanpa memerhatikan kebutuhan air, musim, iklim, harga penjualan, jenis tanaman dan lainnya. Sistem pertanian tradisional juga memerlukan biaya yang tinggi, sehingga pendapatan kurang maksimal. Menurut BPS pada triwulan II 2022 sektor perekonomian tertinggi terdapat pada lapangan usaha bidang pertanian, perhutanan dan perikanan sebesar 13,15%. Potensi tersebut seharusnya dapat dikembangkan di era industry 4.0, sebagai contoh teknologi yang dapat diterapkan dalam sektor pertanian yaitu Internet of Think, maka diperlukan sebuah sistem untuk mengontrol kebutuhan air, suhu serta intensitas cahaya yang di perlukan untuk membantu fotosintesis tanaman. Sistem yang diusulkan akan menggunakan empat buah sensor meliputi sensor cahaya (LDR), sensor suhu (dht-11), sensor ultrasonik, serta sensor kelembaban tanah (soil moisture sensor). Pada sistem yang diusulkan ini juga dapat dilakukan monitoring menggunakan aplikasi Blynk yang dapat dipantau melalui smartphone. Proses pembangunan sistem menggunakan metode Rnd, dikarenakan metode Rnd sesuai untuk pembuatan produk yang bisa diterapkan untuk menunjang pertanian.