ABSTRAKPasar Klewer berdiri lebih dari 6 dekade yang lalu. Sejak keberadaannya, konflik antara stakeholder dipasar tersebut telah berulang kali terjadi. Ada berbagai kelompok kepentingan terkait dengan pasar Klewer diantaranya adalah pemerintah kota, pedagang yang mempunyai izin formal penempatan, pedagang jalanan yang mempunyai izin, pedagang yang tidak mempunyai izin dan keluarga Kasunanan Surakarta. Penelitian ini menggunakan metode etnograpi untuk menunjukan interaksi antar stakeholders yang seringkali memunculkan konflik. Penyebab konflik tersebut tidak sederhana. Setiap kelompok memiliki kepentingan yang seringkali berlawanan dengan kelompok lain. Dalam beberapa kesempatan, sejumlah pedagang membentuk kelompok modal untuk memecahkan masalah tetapi seringkali malah menimbulkan konflik yang lebih besar. Terkadang konflik dapat dihindari tetapi akan muncul kembali karena akar permasalahan tidak terselesaikan. Salah satu dari sumber konflik adalah kompetisi sumber daya yang terbatas. Keterbatasan sumber daya yang dimiliki Pemerintah Kota Surakarta yang mendorong Pemerintah Kota bekerjasama dengan pihak lain yaitu Kasunanan Surakarta, Bank, perusahaan swasta dan Pemerintah Pusat untuk menyediakan sumber daya yang dibutuhkan sebagai salah satu bentuk manajemen konflik. Kata kunci: Pemecahan Masalah, Pemerintahan kolaboratif, Pedagang Pasar Tradisional, Pedagang Kaki Lima
ABSTRACTKlewer market has been developing since over six decades ago. Since the beginning of its development, conflicts among stakeholders in the market have repeatedly happened. There are various interest groups associated with the market including the city government, authorized market traders with formal license placement, street traders with formal permission letter, street vendors with no legal placement, and the royal family of former monarchy of the Kasunanan
620Surakarta. By using ethnographic method, the study shows that intensive interactions amongst the associations of traditional market traders, the City government, street traders and other interest groups of Klewer market created conflicts. The causes of conflicts are not simple. Each group of traders tends to have its own interest agenda that contradict to that of the others. In some occasions, a group of traders built social capital intended to resolve conflict but it is not always the case because it tends to be used for maximizing its own interests but at the expense of others so that vigorous conflict is unavoidable. Sometimes a conflict was managed by avoidance but it is easy to raise again since the roots of conflict were not entirely resolved. One of the causes of conflict was the competition for limited resources among diverse interest groups. Since the city government of Surakarta has insufficient resources, it collaborated with other parties including the royal family of the former Surakarta monarchy, state banks, private enterprises and the central government to provide the required resources which is the part of governance of conflict.