2021
DOI: 10.21067/jpm.v6i2.5399
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Sosialisasi Resiko Paparan Radiasi Gelombang Elektromagnetik yang dihasilkan oleh Smartphone terhadap Pertumbuhan Otak Anak

Abstract: This community service program aimed to increase the knowledge and awareness of mothers in Sumbernongko Village, Ngusikan District, Jombang Regency about the importance of early education about the risks and dangers of electromagnetic waves exposed by smartphone signals (gadgets). The activities in this program were carried out by giving lectures, presenting interactive videos and question and answer. The first step was to provide education about what radiation is and its use in communication and the impacts t… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
4
1

Citation Types

0
0
0
4

Year Published

2022
2022
2023
2023

Publication Types

Select...
4

Relationship

0
4

Authors

Journals

citations
Cited by 4 publications
(6 citation statements)
references
References 2 publications
0
0
0
4
Order By: Relevance
“…Penggunaan gadget secara tidak langsung memberikan dampak bagi kesehatan tubuh manusia berupa pancaran radiasi yang mampu menembus suatu ruang dalam bentuk gelombang elektromagnetik tanpa melalui medium perantara (Berlianti et al, 2021). Dimana risiko akan paparan gelombang elektromagnetik ini sangat besar seperti halnya kerusakan pada kornea mata, mutasi genetika, kanker, kerusakan gendang telinga, gangguan sistem reproduksi, bahkan yang paling fatal adalah kematian (Berlianti et al, 2021). Selain dampak di atas, radiasi gadget mampu memengaruhi kesehatan otak, mata, dan tangan, menyebabkan kesulitan tidur, serta terancamnya kesehatan tubuh yang lainnya (Novitasari, 2019).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Penggunaan gadget secara tidak langsung memberikan dampak bagi kesehatan tubuh manusia berupa pancaran radiasi yang mampu menembus suatu ruang dalam bentuk gelombang elektromagnetik tanpa melalui medium perantara (Berlianti et al, 2021). Dimana risiko akan paparan gelombang elektromagnetik ini sangat besar seperti halnya kerusakan pada kornea mata, mutasi genetika, kanker, kerusakan gendang telinga, gangguan sistem reproduksi, bahkan yang paling fatal adalah kematian (Berlianti et al, 2021). Selain dampak di atas, radiasi gadget mampu memengaruhi kesehatan otak, mata, dan tangan, menyebabkan kesulitan tidur, serta terancamnya kesehatan tubuh yang lainnya (Novitasari, 2019).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Paparan dari radiasi elektromagnetik berpotensi dapat berdampak pada perubahan permeabilitas membran sel, komposisi pembentukan darah, pertukaran ion di jaringan syaraf serta perubahan tingkat kanker yang berkaitan pembentukan enzim, jika melampaui batas aman yaitu 10mW/cm2. Efek biologis lainnya yaitu mudah mengantuk, sakit kepala, mudah lelah serta mudah marah (Ayu Berlianti et al, 2021). Kebaharuan penelitian ini adalah radiasi elektromagnetik yang ditimbulkan dari penggunaan telepon seluler berpotensi dapat menyebabkan beberapa gangguan terhadap kesehatan.Tujuan penelitian mengetahui pengaruh dari radiasi elektromagnetik telepon seluler terhadap kesehatan otak manusia.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Penggunaan gadget saat ini pun tidak mengenal usia, dari batita hingga lansia. Bahaya gadget secara berlebih tidak begitu diperhatikan oleh beberapa kalangan, misalnya dengan memberikan anak gadget dianggap mampu meringankan pekerjaan orang tua (Berlianti, N. A., Hayati, N., Af'idah, N., et. al, 2021).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Dampak dari permainan gadget pada anak adalah mengganggu saraf motorik halus, menghambat perkembangan interaksi sosial, mempengaruhi pola tingkah laku anak, mempengaruhi pola bicara, mudah emosi, terpapar konten kekerasan dan pornografi, bahaya radiasi, pola makan, obesitas, dan susah tidur (Rohana, F., & Hartini, S, 2020). Selain itu, efek berlebih dalam penggunaan gadget menjadikan kurangnya manajemen emosional karena disebabkan miskin interaksi dan komunikasi dengan lingkungan sekitar, sehingga anak menjadi sosok yang introvent dan tidak sabar (Berlianti, N. A., Hayati, N., Af'idah, N., et. al., 2021).…”
Section: Pendahuluanunclassified
See 1 more Smart Citation