2022
DOI: 10.55927/jpmf.v1i2.563
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Sosialisasi Tindakan Pertolongan Pertama Pada Kasus Cedera Olahraga (Sport Medicine) Para Pemain Sepak Bola di Desa Kubutambahan

Abstract: Injuries can occur due to physical stress, technical errors, excessive physical activity, or direct impact. The cause of injury can be divided into two factors, namely internal and external factors. Soccer players are prone to sports injuries, but in reality, some soccer players do not understand the initial management of a sports injury occurs so it is necessary to conduct socialization related to the initial management of sports injuries, the purpose of the activity is to increase understanding related to sp… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
4
1

Citation Types

0
1
0
1

Year Published

2022
2022
2023
2023

Publication Types

Select...
5

Relationship

0
5

Authors

Journals

citations
Cited by 5 publications
(6 citation statements)
references
References 1 publication
0
1
0
1
Order By: Relevance
“…Trauma akut merupakan cedera yang terjadi secara mendadak, sindrom berlarut adalah sindrom yang bermula dari adanya kekuatan abnormal dalam level rendah namun berlangsung berulang-ulang dalam waktu lama. 6,7 Ada beberapa faktor yang menyebakan terjadinya cedera yaitu: (1) faktor internal diantaranya postur tubuh (malalignment), beban berlebih, kondisi fisik, ketidak seimbangan otot, koordinasi gerakan yang salah, dan kurangnya pemanasan., (2) faktor eksternal diantaranya karena alat-alat olahraga, keadaan lingkungan, olahraga body contact dan (3) overuse akibat penggunaan otot berlebihan atau terlalu lelah. Hasil persentase yang memungkinkan terjadinya cedera pada olahraga raga body contact 45 % yang terdiri dari olahraga rugby 20 %, sepak bola 23 % dan yudo 2 %, olahraga non body contact 16 % yang terdiri dari olahraga tenis 9 %, senam 3,5 %, olahraga atletik dan angkat berat 11 %, dan 9 % olahraga lain-lain dan dalam permainan sepak bola juga sering mengalami Cedera pangkal paha dengan tingkat prevalensi dilaporkan hingga 19%.…”
Section: Pendahuluanunclassified
See 1 more Smart Citation
“…Trauma akut merupakan cedera yang terjadi secara mendadak, sindrom berlarut adalah sindrom yang bermula dari adanya kekuatan abnormal dalam level rendah namun berlangsung berulang-ulang dalam waktu lama. 6,7 Ada beberapa faktor yang menyebakan terjadinya cedera yaitu: (1) faktor internal diantaranya postur tubuh (malalignment), beban berlebih, kondisi fisik, ketidak seimbangan otot, koordinasi gerakan yang salah, dan kurangnya pemanasan., (2) faktor eksternal diantaranya karena alat-alat olahraga, keadaan lingkungan, olahraga body contact dan (3) overuse akibat penggunaan otot berlebihan atau terlalu lelah. Hasil persentase yang memungkinkan terjadinya cedera pada olahraga raga body contact 45 % yang terdiri dari olahraga rugby 20 %, sepak bola 23 % dan yudo 2 %, olahraga non body contact 16 % yang terdiri dari olahraga tenis 9 %, senam 3,5 %, olahraga atletik dan angkat berat 11 %, dan 9 % olahraga lain-lain dan dalam permainan sepak bola juga sering mengalami Cedera pangkal paha dengan tingkat prevalensi dilaporkan hingga 19%.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Cedera akut pada pergelangan kaki pada umumnya disebabkan oleh adanya penekanan atau kekuatan membelok yang dilakukan secara tibatiba sehingga sulit untuk mengontrol posisi tubuh. 10,11 Cedera pada permainan sepakbola sudah tidak asing lagi kedengarannya dan sepertinya tidak bisa dipisahkan, namun melalui pengabdian masyarakat yang berjudul Upaya Peningkatan Pengetahuan Tentang Penanganan Cidera Olahraga Pada Pemain Sepak Bola Di Komunitas Jambi Fun Soccer diharapkan dapat memberi pemahaman kepada atlet sepakbola tentang faktor penyebab terjadinya cedera dalam permainan sepakbola. Sehingga atlet dapat lebih mempersiapkan diri sebelum bermain, dengan pemahaman dan persiapan yang matang maka resiko terjadinya cedera dapat diminimalisir.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Sehingga untuk meminimalkan kejadian fatal pada kejadian henti jantung di Lapangan, maka telah dicanangkan program Internasional yang disebut dengan emergency action planning (EAP) atau Pelatihan dan Latihan Rencana Tindakan Darurat atau dilakukan kepada para orangorang yang mungkin terlibat dalam pertolongan pertama di Lapangan, seperti : personil medis dan olahraga, dalam hal ini pelatih dan sesama atlit (Ngurah & Putra, 2019;Pasek et al, 2022). Untuk mendukung hal tersebut, maka dilakukan pelatihan pertolongan pertama henting jantung dengan RJP kepada mahasiswa Departemen Pendidikan Kepelatihan Olahraga Universitas Negeri Malang.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Oleh karena itu, senantiasa menjaga keseimbangan di antara otot-otot tersebut agar unit-unit otot dapat berfungsi secara efesien [13]. Apabila program latihan yang dilakukan lebih menekankan hanya pada salah satu dari sekelompok otot yang saling berpasangan tersebut, maka akan menimbulkan cedera [14]. Cedera ini disebabkan karena salah satu pasangan otot menjadi lebih kuat atau lebih kencang daripada otot-otot pasangannya [15].…”
Section: Pendahuluanunclassified